Share
Tepat Satu Tahun Pergi: Kilas Balik Koleksi Paling Ikonis Vivienne Westwood
Putrika Annaya Salsabila
03 January 2024

Meskipun telah satu tahun pergi meninggalkan dunia, karya-karya Vivienne Westwood terus hidup dan menginspirasi dunia mode.


Sejak berpulangnya desainer legendaris Vivienne Westwood setahun yang lalu, dunia mode kehilangan salah satu ikonnya yang paling berpengaruh. Kehidupan dan warisannya tetap hidup melalui karya-karyanya yang revolusioner.

Mari kita merenung sejenak dalam memori tahunan ini dan mengulas kembali beberapa koleksi ikonisnya yang telah membentuk landasan dasar fashion kontemporer.

1. "Pirate" (Fall/Winter 1981)

Vivienne Westwood Iconic Collections 1


Koleksi pertama yang benar-benar mencuri perhatian adalah "Pirate" pada London Fashion Week 1981. Vivienne Westwood meninggalkan eksperimen punk untuk mengeksplorasi seni dan sejarah.

Koleksi ini menciptakan serangkaian pakaian romantis, uniseks, dan berwarna, memunculkan gambar pirate, dandy, dan bajak laut. Salah satu item kultus dari koleksi ini adalah Pirate Boots, simbol sejati gaya santai yang menggoda.

2. "Witches" (Fall/Winter 1983-1984)

Vivienne Westwood Iconic Collections 2


Ketika Vivienne Westwood bertemu dengan seniman Keith Haring, terciptalah kolaborasi menarik antara mode dan gaya jalanan. Koleksi "Witches" hadir dengan detail berwarna-warni, inspirasi Asia, dan karakter khas Haring.

Madonna, teman dekat seniman New York yang berbakat, terpikat oleh koleksi ini dan turut mempopulerkannya. "Witches" juga menjadi penanda akhir dari kemitraan Westwood dan Malcolm McLaren.

3. "Portrait" (Fall/Winter 1990-1991)

Vivienne Westwood Iconic Collections 3


Kecintaan Westwood pada seni dan korset tercermin dalam koleksi "Portrait".

Terinspirasi oleh lukisan Prancis abad ke-18 dan desain rococo, koleksi ini menghadirkan korset dan pakaian hitam stretch velvet yang kemudian menjadi tren di kalangan selebriti seperti Bella Hadid dan FKA Twigs.

4. "Anglomania" (Fall/Winter 1993-1994)

Vivienne Westwood Iconic Collections 4


Dari tahun 1993 hingga 1999, Westwood membentuk estetika baru melalui perpaduan gaya Prancis dan Inggris dalam koleksi "Anglomania".

Koleksi FW 1993-1994, hasil kolaborasi dengan Andreas Kronthaler, menggabungkan tartan, bulu, kilt, siluet bervolume, dan sepatu hak tinggi, seperti yang dikenakan Naomi Campbell di atas catwalk sebelum terjatuh.

5. "Café Society" (Spring/Summer 1994)

Vivienne Westwood Iconic Collections 5


Dalam "Café Society", Westwood menciptakan atmosfer dekadent dan teatrikal. Model-model dengan wajah berbedak dan bibir berwarna pink bergerak lambat, menjilati es krim, dan berkedip satu sama lain.

Keerotisan tinggi memicu kontroversi, namun, koleksi ini menampilkan micro crochet bikinis, gaun malam mewah, dan kemeja dengan pita.

6. "On Liberty" (Fall/Winter 1994-1995)

Vivienne Westwood Iconic Collections 6


Eksplorasi Westwood terhadap historisisme dan seksualitas berlanjut dalam "On Liberty". Koleksi ini mencakup tartan, inspirasi dari pakaian berkuda, dan humor Inggris.

Bukan hanya itu, koleksi ini dianggap sebagai versi embrio dari koleksi "Lumps and Bumps" milik Comme des Garçons.

7. "Anglophilia" (Fall/Winter 2002-2003)

Vivienne Westwood Iconic Collections 7


Westwood kembali ke imaji historis yang dicintainya, merekam kembali untuk milenium baru dalam koleksi "Anglophilia". Desainer ini mereinterpretasikan gaun sutra kusut Madame de Pompadour, menampilkan potongan asimetris, kecenderungan eksentrik, seni, dan sejarah.

8. "Le Flou Taille" (Fall/Winter 2003-2004)

Vivienne Westwood Iconic Collections 8


Koleksi ini mencerminkan refleksi tentang perlunya "memperkenalkan kualitas potongan couture dalam prêt-à-porter". Bagi Westwood, tanda utama kualitas adalah menggabungkan kelembutan dan tailoring dalam satu busana.

9. "Propaganda" (Fall/Winter 2005-2006)

Vivienne Westwood Iconic Collections 9


Di era 2000-an, aktivisme Westwood melibatkan isu Perubahan Iklim, dan "Propaganda" adalah salah satu koleksi yang dianggapnya paling politis. Koleksi ini mencakup korset dan rok yang terdekonstruksi, mantel militer, lapisan pakaian, dan slogan-slogan yang membuat setiap item istimewa.

10. "Unisex: Time to Act" (Fall/Winter 2015-2016)

Vivienne Westwood Iconic Collections 10


Dalam koleksi ini, inspirasi dari "gembala dan Sumeria" diumumkan, tetapi hasilnya lebih merupakan refleksi tentang fashion uniseks dan inklusi. Runway dipenuhi oleh serangkaian setelan jas, tampilan androgini, rok hula, poni, mantel berkerudung, dan gaun panjang bermotif bunga.