Sebuah brand fashion lokal, SukkhaCitta, merilis offline store pertama mereka pada 28 Oktober lalu. Dengan memberdayakan pengrajin dan merawat bumi, bisnis mode mereka dapat menyabet sertifikasi B Corp.
Dengan menggunakan tekstil, batik, dan tenun berkualitas tinggi, SukkhaCitta, sebuah perusahaan sosial yang memanfaatkan mode untuk membantu petani dan pengrajin wanita di masyarakat Indonesia, telah mencapai sertifikasi B Corp, sertifikasi mode hijau pertama di industrinya.
Selain itu, SukkhaCitta secara resmi membuka gerai pertamanya di ASHTA, Jakarta Selatan, pembukaan store tersebut merupakan upaya demi menjembatani hubungan baik antara pelanggan dengan perempuan petani dan perajin di desa, serta meningkatkan taraf hidup mereka.
Hanya bisnis dengan standar tertinggi, kemampuan untuk menyeimbangkan tujuan sosial dan keuangan, dan kemampuan untuk melaksanakan keterbukaan publik, akuntabilitas hukum, dan praktik lainnya yang diberikan akreditasi B Corp. SukkhaCitta meraih akreditasi B Corp dengan skor substansial 95,3 dibandingkan dengan skor umum 50,9. Dengan skor 5% teratas kategori komunitas, SukkhaCitta pun meraih penghargaan B Corp Best For The World dalam kategori tersebut.
Dengan filosofi yang dimilikinya yaitu, Farm-to-Closet, SukkhaCitta mendidik wanita-wanita di desa bagaimana membuat pakaian dari bahan dan metode yang alami, termasuk menggunakan pewarna alami yang terbuat dari tumbuhan dan limbah pertanian. Selain itu, SukkhaCitta menanam kapasnya sendiri dengan cara tumpangsari, sebuah teknik yang mengandalkan pengetahuan lokal tradisional untuk menangkal hama tanpa menggunakan bahan kimia.
Kain dibuat dari kapas, yang dapat dilacak 100% kembali ke sumbernya, dan kemudian diubah menjadi pakaian ready to wear. Disebutkan bahwa 56% dari untung yang dihasilkan dari penjualan SukkhaCitta diberikan kembali kepada petani dan pengrajin desa.