Mulai dari motif bunga yang tersenyum, tentakel gurita, spora mata, hingga jamur dari resin, kolaborasi terbaru seniman asal Jepang, Takashi Murakami, dan rumah mode Prancis, Louis Vuitton menghadirkan beragam tas eksklusif yang menggabungkan kecermatan rumah mode dengan kreativitas sang seniman.

Louis Vuitton kembali bekerja sama dengan seniman ternama asal Jepang, Takashi Murakami. Di sebuah balkon yang menghadap ke arah pameran seni Art Basel Paris, terpasang instalasi terbaru—dengan tentakel gurita—penuh warna dan keajaiban yang merupakan kolaborasi yang sangat terbatas dan eksklusif antara Murakami bersama dengan Louis Vuitton.

Rumah mode Prancis ini telah bermitra dengan pameran seni ini untuk tahun ketiga berturut-turut, dan mereka yang datang ke Balcon d’Honneur akan menjumpai dunia imut dan penuh warna yang identik dengan seniman Jepang. Ada gurita bertelinga kucing yang sedang bersantai di tangga, bola mewah raksasa yang terbuat dari motif bunga-bunganya yang meriah, dan deretan alas yang menampung tas-tas seni terbaru Louis Vuitton.

Tas-tas ini merupakan koleksi Artycapucines, sebuah lini yang dimulai tahun 2019 ketika Louis Vuitton mengundang enam seminal untuk menciptakan karya-karya pada tas klasik mereka, Capucines—yang namanya diambil dari nama jalan ketika Louis Vuitton pertama didirikan pada pertengahan abad ke-19.

Karya yang paling mencuri perhatian adalah milik Murakami: tas kanvas perak dengan sekitar 100 jamur resin yang dicetak 3D dan disulam dengan tangan. Tas ini diberi nama Capucines Mini Mushroom dan merupakan pengulangan motif spora bermata lesu yang banyak karya Murakami, seperti pada karyanya ‘Army of Mushrooms’ di tahun 2003.

Murakami sangat terkenal dengan motif bunga warna-warni-nya yang tersenyum. Tentunya koleksi ini memiliki elemen itu. Terdapat empat tas yang menampilkan bunga tersenyum ikonis tersebut.

Sementara itu, tas Capucines Mini Tentacle menjadi interpretasi miniatur dari salah satu pahatan Murakami yang paling terkenal. Tas dengan warna merah mud aini tampil dengan tentakel gurita sebagai pegangannya.

Hubungan antara Murakami dan rumah mode Prancis ini dimulai tahun 2003 ketika Murakami menjadi salah satu seniman yang diundang oleh Marc Jacobs, direktur kreatif Louis Vuitton saat itu, untuk membayangkan kembali tas klasik merek itu Monogram Multicolore. Dua dekade setelah itu, hubungan antara sang seniman dengan rumah mode tetap terjalin erat, kreatif, dan ikonis.

Photo source Louis Vuitton