Share
Robert Prevost Terpilih sebagai Paus Amerika Pertama, Mengambil Nama Leo XIV
Putrika Annaya Salsabila
09 May 2025

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Gereja Katolik memilih paus asal Amerika Serikat: Robert Prevost kini resmi menjadi Paus Leo XIV!


Sejarah tercipta di Basilika Santo Petrus saat Kardinal Robert Francis Prevost secara resmi diumumkan sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik Roma. Pria asal Chicago ini menjadi Paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat, dan memilih nama Leo XIV sebagai nama pontifikalnya.

Di hadapan ribuan umat yang memadati Lapangan Santo Petrus pada Kamis malam waktu Vatikan, Leo XIV menyampaikan salam perdana dari balkon loggia basilika dengan kata-kata sederhana namun kuat: “Damai besertamu semua.”

Dalam pidato perdananya, Paus Leo XIV memberikan penghormatan khusus kepada mendiang Paus Fransiskus, sembari menyerukan pentingnya persatuan dan semangat misionaris dalam Gereja. “Kita harus bersama-sama berusaha menjadi gereja misionaris. Gereja yang membangun jembatan dan dialog,” ujarnya dalam bahasa Italia. “Tunjukkanlah kasih kita kepada sesama dan berdialoglah dengan cinta.”

Pemilihan Leo XIV berlangsung hanya dua hari setelah 133 kardinal berkumpul dalam konklaf tertutup—proses cepat yang menandakan kesan mendalam yang ia tinggalkan di antara rekan-rekannya. Ia dipandang sebagai penerus alami reformasi Fransiskus, namun juga menandai arah baru dengan mengenakan jubah paus tradisional, berbeda dari pendahulunya yang memilih tampilan sederhana.

Kehadirannya sebagai pemimpin baru 1,4 miliar umat Katolik di dunia disambut dengan gegap gempita, khususnya di kampung halamannya, Amerika Serikat, di mana satu dari lima orang dewasa mengidentifikasi diri sebagai Katolik. Presiden Donald Trump menyebut pemilihannya sebagai “kehormatan besar bagi Amerika,” sementara Wakil Presiden JD Vance menulis di X: “Saya yakin jutaan umat Katolik dan umat Kristiani lainnya akan mendoakan keberhasilannya dalam memimpin Gereja.”

Sebagai mantan kepala Dikasteri untuk Uskup, Prevost dikenal sebagai pemimpin yang tenang dan berimbang. Ia sebelumnya juga menjabat sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin dan pernah menjadi misionaris di Peru selama lebih dari satu dekade, di mana ia bahkan memperoleh kewarganegaraan Peru. Dalam pidato pertamanya sebagai Paus, Leo XIV beralih dari bahasa Italia ke bahasa Spanyol untuk menyapa “keuskupan tercinta” di Chiclayo.

Presiden Peru, Dina Boluarte, menyambut hangat pemilihannya: “Di tanah kami, beliau menabur harapan, berjalan bersama mereka yang paling membutuhkan, dan membagikan sukacita rakyat kami… Ia memilih untuk menjadi bagian dari kami, tinggal di antara kami, dan membawa dalam hatinya iman, budaya, dan impian bangsa ini.”

Latar belakangnya sebagai anggota Ordo Augustinian dan pengalaman panjangnya sebagai pemimpin ordo keagamaan lintas negara menambah bobot kepemimpinannya. Ia juga dikenal sebagai sosok yang memajukan peran perempuan dalam struktur Gereja. “Saya pikir pengangkatan mereka lebih dari sekadar gestur dari Paus untuk mengatakan bahwa sekarang ada perempuan di sini juga. Mereka memberikan partisipasi yang nyata, tulus, dan berarti dalam rapat-rapat kami,” ujarnya kepada Vatican News.

Paus Leo XIV akan segera disibukkan oleh kalender Yubelium Gereja tahun 2025, yang bertepatan dengan momentum awal kepemimpinannya.

Image Courtesy of Vatican News