Tak bisa dipungkiri, kota gemerlap New York adalah satu lokasi terbaik untuk menjadi latar sebuah film. Bukan hanya di film-film Hollywood, sekarang film-film Indonesia pun sudah banyak yang diabadikan dan diproduksi di New York City.
Di setiap musim, New York selalu mempesona. Di musim dingin, hamparan salju putih terlihat begitu bersih dan damai. Beralih ke musim semi, bunga-bunga bermekaran indah. Musim panas pun selalu dibarengi dengan kehangatan dan kehijauan. Apalagi saat musim gugur, serangkaian warna-warna hangat seperti kuning, oranye maupun merah akan menjadi latar cantik sebuah karya film.
Memilih New York sebagai latar belakang lokasi di sebuah film seakan menambah satu lagi karakter baru yang akan mencuri perhatian para penonton, di samping para pemeran utamanya. Ada daya tarik magis tersendiri yang sangat sinematik dan menyihir, walaupun sebenarnya kota ini sudah sangat dikenal dan sering dilihat di layar kaca.
Beberapa tahun belakangan ini, film-film lokal Indonesia pun turut menjadikan kota Big Apple ini sebagai pemanis, dan terbukti hampir semuanya adalah film yang sukses di pasaran. Penasaran? Berikut ini rekomendasi film Indonesia yang berlatar di New York City.
1. Ada Apa dengan Cinta 2 (2016)
Sekuel dari Ada Apa dengan Cinta yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra ini sebenarnya diproduksi di beberapa kota termasuk di dalamnya Jakarta, Yogyakarta dan New York. Yogyakarta mengambil alih mayoritasnya berhubung para karakter diceritakan sedang berlibur di sana. Namun, New York, di tengah musim dingin yang syahdu, terasa spesial karena di sini lah penonton melihat karakter Rangga membina hidupnya setelah sekian lama berpisah dengan Cinta, dan di sini pula mereka bersatu kembali.
2. Critical Eleven (2017)
Disadur dari novel best-seller berjudul yang sama, Critical Eleven banyak sekali menerima pujian dari para penikmat film, terutama karena chemistry romantis yang ditampilkan Reza Rahadian dan Adinia Wirasti sebagai Ale dan Anya adalah salah satu yang terbaik di sepanjang sejarah sinema Indonesia. Satu hal lagi yang mencuri perhatian adalah sinematografi yang sangat cantik, terutama saat awal film di mana dua karakter ini masih tinggal di New York. Penonton seakan diajak tinggal di New York dengan tampilan keindahan Central Park di musim gugur, gemerlapnya Times Square di malam hari, dan gegap gempita pertandingan football New York Giants.
3. Ali & Ratu Ratu Queens (2021)
Bukan film romantis seperti dua film di atas, Ali & Ratu Ratu Queens tetap menampilkan kota New York secara riil tetapi tetap menarik. Drama keluarga yang menceritakan seorang anak (Iqbaal Ramadhan) yang datang mencari ibunya ke New York, namun akhirnya bertemu dengan empat orang Tante yang menampungnya tinggal di rumah mereka. Film ini lebih menunjukkan New York sebagai kota besar dinamis penuh dengan pendatang yang sama-sama berjuang dan bekerja untuk bertahan hidup.