Share
Prambanan Jazz Festival 2019
Larasati Oetomo & Angelica Revadias
08 July 2019

Gelaran musik tahunan Prambanan Jazz Festival kembali menghadirkan beragam artis tingkat dunia di tahun ke-5 penyelenggaraannya.


Festival musik yang diselenggarakan untuk pertama kalinya pada tahun 2015 ini menggabungkan mahakarya Candi Prambanan dan alunan musik di saat yang bersamaan.

Selama tiga hari penuh mulai dari 5 Juli hingga 7 Juli 2019, kompleks Candi Prambanan diramaikan oleh ribuan penonton setiap harinya untuk menyaksikan lusinan musisi yang terbagi dalam dua segmen utama: Festival Show dan Special Show. Dibuka mulai dari siang hari hingga hampir tengah malam, festival ini menawarkan pengalaman festival musik dengan panorama candi Hindu terbesar di Indonesia terpampang megah di balik panggung.

Calum Scott

Rida, Sita, Dewi

Tahun ini, festival yang diprakasai oleh Rajawali Indonesia dan TWC (PT. Taman Wisata Candi Broboudur, Prambanan & Ratu Bokor) ini membawa kejutan istimewa bagi pecinta musik Indonesia maupun mancanegara. Salah satu kejutan tersebut adalah “Panggung Millenial”—panggung yang secara khusus akan menampilkan musisi-musisi terkini. Panggung ini diramaikan oleh Calum Scott dengan lagu hits “You Are the Reason serta beberapa arti Indonesia seperti Tashoora, GAC, Sisitipsi, Galabby, Danilla Riyadi, Calvin Jeremy, Ardhito Pramono, serta Hanin Dhiya.

Yanni

Anggun

Selain menampilkan musik masa kini, Prambanan Jazz Festival 2019 juga membawa keragaman musik tak hanya dari genre jazz namun juga R&B dan World dengan penampilan kelas global dari Anggun dan Brian McKnight. Musisi veteran Yanni juga memikat para penikmat musik era 80an. Tak hanya itu, beberapa jajaran musisi lainnya seperti Rida Sita Dewi dan Ari Lasso turut memagut penonton ke dalam alunan nostalgia.

Brian McKnight

Ari Lasso

Selain pesta musik, Prambanan Jazz Festival 2019 juga mengadakan Pasar Kangen seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Pasar Kangen diadakan sebagai upaya untuk memberikan ruang ekonomi lokal untuk terlibat dan memberikan sajian kliner lawasan dan masa kini.

FOTO Isnu Dwimartanto