Setelah berlangsung dengan meriah dari tanggal 26 Juli sampai 11 Agustus, Paris Olympics 2024 akhirnya resmi berakhir!
Telah berlangsung selama kurang lebih dua minggu, Olimpiade Paris 2024 secara resmi mengucapkan selamat tinggal pada dunia. Dengan periode waktu tersebut yang dipenuhi momen epik dan prestasi luar biasa, Olimpiade ini menutup tirainya dengan sebuah upacara penutupan yang spektakuler, seakan menegaskan bahwa Prancis telah menjadi tuan rumah yang layak untuk perhelatan olahraga terbesar di planet ini.
Upacara penutupan ini bukan sekadar perayaan akhir, tetapi juga simbol dari persatuan dan kebersamaan yang telah menjadi ciri khas dari Olimpiade kali ini. Thomas Jolly, yang juga menjadi arsitek dari upacara pembukaan yang mengesankan, kembali menghadirkan sebuah pertunjukan yang menakjubkan.
Kali ini, ia menggabungkan elemen-elemen seni, budaya, dan sejarah dalam sebuah pertunjukan yang menyentuh hati, menjadikan penutupan ini sebagai salah satu yang paling berkesan dalam sejarah Olimpiade modern.
Olimpiade Paris 2024 tidak hanya menghadirkan kompetisi olahraga kelas dunia, tetapi juga menjadi saksi dari banyak momen yang akan dikenang sepanjang masa. Atlet dari berbagai belahan dunia datang, bersaing, dan saling mendukung dalam semangat kompetisi yang begitu kental. Dari lintasan atletik hingga kolam renang, dari arena senam hingga lapangan tenis, dunia menyaksikan rekor-rekor baru yang tercipta dan impian-impian yang terwujud.
Tony Estanguet, Presiden Paris 2024, dalam pidato perpisahannya, menyampaikan betapa bangganya Prancis telah menjadi bagian dari sejarah ini. Menurutnya, Olimpiade Paris ini bukan hanya tentang medali dan pencapaian, tetapi juga tentang persahabatan, kebanggaan, dan momen-momen yang tak terlupakan yang akan dibawa bersama kita selamanya.
Salah satu momen paling emosional dalam upacara penutupan ini adalah saat sembilan ribu atlet dari seluruh dunia mengambil satu putaran terakhir di lintasan Stade de France, memberikan salam perpisahan kepada para penonton yang setia mendukung mereka. Diiringi oleh paduan suara yang menyanyikan Sous le ciel de Paris, pemandangan ini menjadi simbol kuat dari persatuan global yang dibawa oleh Olimpiade.
Namun, upacara ini tidak hanya merayakan para atlet. Sebanyak 45.000 relawan yang telah bekerja tanpa lelah untuk memastikan kelancaran Olimpiade juga mendapat penghormatan khusus. Dengan penuh rasa terima kasih, mereka dipanggil ke atas panggung, menerima tepuk tangan meriah dari seluruh penonton yang hadir.
Bagian berikutnya dari upacara ini membawa penonton dalam sebuah perjalanan waktu yang mempesona. Dengan judul "Rekor", Thomas Jolly dan timnya menciptakan sebuah narasi visual yang menggambarkan perjalanan manusia menuju persatuan dan perdamaian, di mana nilai-nilai Olimpiade lahir. Arthur Cadre, seorang penari breakdance Prancis, memerankan sosok pengelana emas yang berkelana melalui waktu dan ruang, bertemu dengan simbol-simbol Olimpiade yang telah membentuk dunia.
Pertunjukan ini tidak hanya menghadirkan elemen-elemen seni pertunjukan yang indah, tetapi juga menekankan pentingnya warisan budaya dan sejarah yang menjadi dasar dari semangat Olimpiade. Tablou ini menampilkan lebih dari 270 seniman dan penampil, dengan musik yang dipersembahkan oleh band-band ternama seperti Air dan Phoenix, yang membawa penonton dalam suasana yang penuh dengan emosi dan refleksi.
Momen epik lain dari seremoni ini adalah kehadiran Tom Cruise dengan aksi stunt-nya yang sensasional dan juga penampilan dari Billie Eilish dengan suaranya yang merdu, semakin menambah suasana yang meriah dan tidak terlupakan.
Sebagai penutup, Olimpiade Paris 2024 memberikan panggung kepada Los Angeles 2028, tuan rumah Olimpiade berikutnya. Dalam sebuah segmen yang penuh warna dan energi, Los Angeles memberikan sedikit bocoran tentang apa yang dapat diharapkan oleh dunia dalam empat tahun ke depan. Dengan gaya khasnya, kota tersebut mempersembahkan pertunjukan yang menggabungkan elemen olahraga, budaya pop, dan kreativitas yang menjanjikan sebuah Olimpiade yang tak kalah spektakuler.
Puncak emosional malam itu terjadi saat Api Olimpiade akhirnya dipadamkan, sekitar pukul 23.30, diiringi oleh penampilan Yseult yang menyanyikan "My Way". Lagu ini, yang memiliki makna mendalam tentang perjalanan dan pencapaian, menjadi penutup yang sempurna untuk sebuah Olimpiade yang dijalankan dengan cara khas Prancis — penuh keanggunan, kebanggaan, dan kegembiraan.
Dengan perasaan haru dan bangga, dunia mengucapkan selamat tinggal kepada Olimpiade Paris 2024, dan dengan antusiasme yang sama, menantikan babak baru yang akan dimulai di Los Angeles pada tahun 2028. Namun sebelum itu, dunia akan kembali bersatu untuk merayakan Paralympic Games yang dijadwalkan berlangsung pada akhir bulan ini. Perjalanan ini masih jauh dari selesai, dan semangat Olimpiade akan terus menyala di hati semua orang yang telah menjadi bagian dari momen bersejarah ini.