Pameran lukisan kontemporer ‘Continuum’ oleh seniman Indonesia Hanafi dibuka untuk umum dari 30 Juli hingga 31 Agustus 2025 di Grand Hyatt Jakarta. Koleksi ini menggambarkan kehidupan manusia yang saling berkaitan—sebagai pengingat bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri.
Di lobi Hotel Grand Hyatt yang megah dan mewah, rangkaian lukisan yang telah dikurasi menyambut kehadiran Anda. Mulai dari 30 Juli hinga 31 Agustus 2025 di Grand Lobby Level 3, karya-karya seni terkini dari salah satu seniman kontemporer ternama di Indonesia, Hanafi, dipajang dalam sebuah pameran lukisan yang menggerakkan perasaan dan pikiran dengan tajuk ‘Continuum’. Sebagai bentuk kolaborasi antara Grand Hyatt Jakarta dan CG Artspace, pameran ini dibuka untuk umum sebagau wujud dukungan terhadap warisan budaya dan seni kontemporer Indonesia.
Pameran seni ini resmi dibuka oleh Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan pada 30 Juli 2025. Lebih dari sekadar pameran lukisan, Continuum mengajak para penikmat seni dalam sebuah perjalanan dan eksplorasi visual yang mendalam.
Continuum merupakan sesuatu yang berkelanjutan, berkait, dan berkesinambungan. Bagi sang maestro, setiap goresan di atas kanvas dalam koleksi ini memiliki makna bahwa setiap awal akan menjadi hal yang baru di masa depan serta menjadi stimulan yang penting.
Koleksi ini juga mencerminkan kehidupan manusia yang sosial—tidak bisa berdiri sendiri. Hanafi mengatakan bahwa lukisan-lukisan ini menjadi pengingat dan pesan kepada generasi muda bahwasanya segala sesuatu di dunia, apapun itu, memiliki kesinambungan.
Setelah acara peresmiannya, digelar juga lelang karya eksklusif Hanafi yang berjudul “Dalam Titik Cahaya” yang dilaksanakan oleh Global Auction. Hasil lelang karya yang sarat makna ini akan sepenuhnya dinonasikan kepada Yayasan Mitra Museum yang berkomitmen dan berdedikasi dalam pelestarian warisan museum Indonesia.
“Titik Dalam Cahaya adalah satu komitmen pada siapa yang membutuhkan dan diberikan pada yang membutuhkan. Mudah-mudahan, cahaya ini akan terus ada untuk mereka,” ujar Hanafi dengan penuh harapan.
Koleksi dalam pameran seni ini menjadi pengingat bahwa segala sesuatu yang ada saling berkesinambungan. Setiap peristiwa tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap gerak dan tindakan tidak terlepas dari awal mula gejala bentuk maupun warna yang berkelindan di dalamnya.