Olivier Rousteing mengumumkan bahwa Gaultier telah mengundangnya untuk mendesain sebagai iterasi ketiga dari proyek sang couturier senior keral menyerahkan kendali couture house-nya kepada desainer yang berbeda pada setiap musim.
“You’re my inspiration. And you broke so many boundaries for me as a kid.” ujar Olivier. Tak diragukan jika direktur kreatif Balmain ini mendambakan Gaultier. Ini pula yang ia tuangkan ketika mendesain koleksi couture untuk Jean Paul Gaultier, Olivier melakukannya dengan rasa cinta dan koneksi yang ia rasakan terhadap koleksi-koleksi Gaultier selama ini. “Jean Paul wrote a fashion book with many chapters, and the reality is that you need to understand what chapter from Jean Paul is closer to you and the emotions that you obviously are more into”.
Rousteing terinspirasi dari beberapa memori hidupnya yang bersangkut-paut dengan sang desainer. Sebuah memori saat ayahnya memakai parfum ikonis Gaultier Le Male Fragrance dengan kemasan kaleng timahnya atau saat Madonna memakai baju penuh skandal oleh Jean Paul Gaultier pada tahun 1992 yang kelak pada tahun 2022 ini dipakai oleh Kim Kardashian dengan versinya sendiri. “He (Jean Paul) was ahead of his time about freedom of expression. Today, we talk about inclusivity, we talk about diversity, we talk about breaking boundaries, we talk about no binaries, no gender. Obviously, Jean Paul was the first one to do it.” jelas Olivier.
Membuka show dengan koleksi menswear yang terinspirasi oleh The Tattoo collection tahun 1994 yang dianggap sebagai sebuah selebrasi untuk diversity. Lalu dilanjutkan dengan pakaian wanita yang bermain dengan tema corsetry khas Gaultier, repurposed denim, serta Breton fishermen’s sweaters.
Tak hanya memiliki kekaguman terhadap Jean Paul, Olivier juga mengagumi hasil tangan para pengrajin di atelier Gaultier. Oleh karena itu, Olivier menampilkan pakaian yang dibuat dari pita pengukur penjahit, korset bantalan pin berbentuk hati, dan sarung tangan dengan bidal untuk ujung jari sebagai penghormatan bagi sang legenda mode.
Demikian, koleksi itu jelas murni dari pikiran brilian Olivier yang bercampur dengan jejak-jejak warisan Gaultier selama ini. “Zat was fantastic! He took my things and then did it his way, and the technique - fab, fab, fab!” puji Gaultier.