Share
Momen Haru Gal Gadot Menyaksikan Wonder Woman 1984
Adelia Ayu
15 October 2020

Menyaksikan adegan pembuka di film terbarunya, Wonder Woman 1984, Gal Gadot menangis terharu dan menekankan pentingnya perempuan dalam kehidupan.


Aktris cantik Hollywood, Gal Gadot mengaku menangis bahagia melihat adegan pembuka di film terbarunya, Wonder Woman 1984. Mengusung tema perempuan super dari Amazon seperti film terdahulunya, Wonder Women, film superhero terbaru Gadot menampilkan masa lalu sang tokoh utama saat kecil yang diperankannya – Diana Prince.

Sang mantan kontestan Miss Universe mengakui bahwa dirinya selalu menangis saat menyaksikan adegan tersebut. Mengingatkan dirinya pada impian masa kecilnya sebagai seorang perempuan, Ibu dua anak ini melihat kurangnya apresiasi masyarakat terhadap perempuan. “Melihat Diana kecil bermimpi dan bagaimana para pejuang wanita Olympian tidak mendapatkan penghargaan sesuai dengan usaha mereka membuat saya menitikan air mata,” ujarnya.

Gadot pun menuturkan bahwa peranan perempuan sangat penting di dalam kehidupan, sebagaimana dirinya berusaha selalu menjadi role model bagi kedua putrinya. Film Wonder Women 1984 sendiri bercerita tentang Diana (Gadot) yang berada di masa Perang Dingin di tahun 1984 bersama sang kekasih, Steve trevor yang diperankan aktor Star trek, Chris Pine, melawan musuh baru Maxwell Lord, diperankan pemain serial Game of Thrones, Pedro Pascal dan Cheetah yang diperankan oleh aktris/komedian Kristen Wiig.
Disutradarai kembali oleh Patty Jenkins, sutradara wanita dibalik kesukesan film sekuel terdahulu, Wonder Woman (2017), film superhero perempuan DC ini tetap mengedepankan sisi kuat Diana yang dibalut dalam tema yang lebih ringan seperti warna-warni nostalgia gaya hidup pop a la 80-an. Proses syuting pun dilakukan di sejumlah negara seperti Inggris, Amerika dan Spanyol pada tahun 2018.

Meski sempat tertunda penayangannya karena pandemi global COVID-19, film Wonder Woman 1984 dapat disaksikan muali tanggal 25 Desember 2020 di seluruh bioskop, sesuai komitmen sang sutradara, Jenkins yang belum membuka opsi untuk perilisan secara streaming.