Share
Marc Jacobs terinspirasi dari filsuf Jerman untuk koleksi Fall/Winter 2022
Jasmine Ayunda
04 July 2022

Making the ugly, beautiful is what Marc Jacobs does best. Koleksi fall/winter 2022 Marc Jacobs membawa suasana alienatic di show terbarunya.


For many, many years, decades now, I’ve lived my life very openly. I learned somewhere along the way. That I’m only as sick as my secrets and that one thing I won’t live with is shame” ungkap Marc Jacobs. Anda dapat mengatakan bahwa koleksi ini adalah ekspresi visual dari sentimen itu, tekad dalam bereksperimen, dengan dorongan untuk maju. “Creativity is essential to living”, bagi sang desainer.

Setahun yang lalu, dengan pikiran yang optimis, sebagian besar dari kita menantikan 2022 yang lebih cerah. Juni lalu, Marc Jacobs menyalurkan energi itu ke dalam koleksi berkarakter dinamis yang sukses membawa hiruk-pikuk kota New York dalam prosesnya, meski tentu banyak hambatan selama pandemi masih ada. Ia sendiri terinspirasi dari penggalan kalimat yang dilontarkan seorang filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche, “We have art in order not to die of the truth” yang akhirnya menciptakan benang merah di musim ini.

Ia menghadirkan banyak gaya hingga material berbeda di beberapa look. Misalnya saja denim yang dikemas ala gaya klasik Amerika Serikat yang nampaknya seperti koleksi couture Perancis. Ataupun gaya gilded age serta material, seperti foil, kaca, kertas, plester, plastik, karet, dan vinil yang turut memeriahkan koleksinya.

Yang juga tak kalah unik adalah bagaimana ia mendandani para model. Lihat saja tampilan Bella Hadid yang tampil berbeda dengan gaya rambut barunya.