Banyak perbincangan yang membahas apakah seni dan fashion adalah dua hal yang selaras atau terpisah. Pertunjukan haute couture Schiaparelli bisa menjadi argumen utama dalam membuktikan bahwa fashion pun merupakan sebuah karya seni.
Rumah mode besutan Elsa Schiaparelli menunjuk pelukis terkenal Salvador Dali sebagai muse-nya yang selalu mengaitkan sisi surealis antara fashion dan seni. Presentasi haute couture-nya pun telah berparade dalam pekan couture lalu yang sukses menciptakan batas antara fantasi dan kenyataan. Creative Director Daniel Roseberry mengambil struktur ‘Divine Comedy’, karya penting sastra Italia milik Dante Alighieri, untuk menceritakan perjalanan manusia. Buah pikir Dante menciptakan tiga tampilan untuk masing-masing dari sembilan aksentuasi berhasil menginspirasi Roseberry. Tak hanya itu, ia pun secara langsung terinspirasi oleh beberapa gambar yang paling menarik menggunakan peta jalur Dante, terutama hewan sebagai alegori untuk menyatukan kembali ingatan manusia, seperti yang dilakukan sang penulis asal Florentine. Kepala singa, serigala, dan harimau menjadi bintang pada presentasi kali ini, yang sukses memberi kontroversi juga decak kagum para fashionista dunia.
“The animals are one of the four literal references that I took from Dante’s Inferno, In the first cycle of Dante’s journey, he faces terrors. He confronts a lion, a leopard, and a she-wolf. They each represent different things. But the lion and the animals are there as a photorealistic approaching of surrealism and trompe l’oeil in a different way”, ujar Roseberry dalam menjawab inti dari koleksi ini.