Banyak aplikasi digital dari berbagai institusi keuangan yang dapat membantu dan mempermudah pengelolaan keuangan.
Generasi muda seringkali menghadapi tantangan untuk mengelola dan mencapai tujuan keuangan mereka.
Beberapa tantangan yang dihadapi di antaranya adalah menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan, memiliki ketahanan finansial (financial security), hingga membangun kebiasaan menjaga keberlangsungan dan mencapai tujuan keuangan mereka.
Namun, seiring perkembangan teknologi digital, banyak aplikasi digital dari berbagai institusi keuangan yang dapat membantu dan mempermudah pengelolaan keuangan.
Pembahasan terkait hal tersebut mengemuka dalam acara edukasi keuangan berjudul Atur Uang Sesuai Maumu dengan Jago dan Bibit di Surabaya, yang menghadirkan pembicara Head of Treasury & Financial Institution PT Bank Jago Tbk (ARTO), Yoyo Cahyadi, PR & Corporate Communication Lead PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit), William, serta Financial Planner, Rista Zwestika.
Sebagai bank berbasis teknologi (tech-based bank), Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago yang isinya dapat disesuaikan (customized) dan dipersonalisasi (personalized) sesuai kebutuhan masing-masing nasabah dan tujuan keuangan mereka.
Dalam mengelola keuangan, Aplikasi Jago menggunakan fitur bernama Kantong (Pockets). Yoyo menjelaskan bahwa fungsi Kantong serupa dengan amplop yang dulu digunakan untuk alokasi uang.
Dalam hal ini, nasabah dapat memisahkan uang ke dalam pos-pos yang berbeda sesuai kebutuhan, keinginan, serta tujuan keuangannya.
"Pengguna Aplikasi Jago dapat membuat hingga 60 kantong, yang memiliki nomor rekening masing-masing untuk setiap kantongnya. Ini memudahkan kita untuk mengatur dana masuk dan keluar langsung dari kantong yang diinginkan. Jadi alokasi dana tidak bercampur dan mempermudah kita untuk mencapai tujuan keuangan sesuai kemauan yang kita," ujar Yoyo.
Keunikan lainnya, Aplikasi Jago bisa tertanam di berbagai ekosistem digital atau aplikasi digital yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti ekosistem GoTo (Gojek, GoPay, Tokopedia-TikTok) dan ekosistem platform investasi digital Bibit dan Stockbit.
Yoyo menjelaskan, kolaborasi dan integrasi dengan ekosistem ini, selain mempermudah akses layanan digitalnya, juga sekaligus mempermudah pengguna untuk mengelola keuangan.
"Sejak 2021 Bank Jago telah menjalin kolaborasi dengan mitra ekosistem strategis Bibit untuk menyediakan produk dan layanan keuangan yang saling terhubung. Ini membuat nasabah mengelola keuangan dan berinvestasi secara mudah, cepat, dan seamless," ujar Yoyo.
Sementara, William menambahkan bahwa kolaborasi Bibit dengan Bank Jago meningkatkan kenyamanan orang yang berinvestasi di pasar modal. Kolaborasi yang mencakup fitur-fitur inovatif, seperti Jago Autodebit, membuat investor bisa rutin dan konsisten dalam berinvestasi.
Ada pula fitur pencairan instan dalam hitungan detik untuk penjualan reksa dana serta Rekening Dana Nasabah (RDN) Jago yang memudahkan investasi di berbagai kelas aset di Bibit.
"Di Bibit, kami memiliki visi bahwa setiap orang berhak atas masa depan keuangan yang lebih baik lewat investasi yang benar di pasar modal. Fitur dan kolaborasi inovatif dengan Bank Jago bertujuan untuk membantu mereka mencapai tujuan keuangan yang lebih baik di masa depan dengan berinvestasi secara rutin dan disiplin," ujar William.
Untuk membantu mewujudkan tujuan keuangan, Bibit menghadirkan fitur Systematic Investment Plan (SIP). Fitur ini memungkinkan pemotongan dana secara otomatis dan rutin untuk berinvestasi agar investor tidak perlu repot memindahkan dana secara manual, tanpa khawatir bakal lupa berinvestasi pada tanggal yang telah ditentukan.
"Fitur SIP terbukti memberikan hasil investasi yang optimal secara jangka panjang karena menggabungkan kekuatan bunga berbunga (compounding) dan menabung rutin (dollar cost averaging). Ini sejalan dengan visi kami dan bisa terwujud berkat kolaborasi dengan Bank
Jago," ujar William.
Di lain pihak, Rista Zwestika menjelaskan bahwa generasi muda sekarang tidak perlu khawatir untuk mengelola keuangan dan mewujudkan tujuan keuangan mereka.
Menurut Rista, generasi muda bisa langsung mengambil langkah sejak dini dalam pengelolaan keuangan tanpa perlu menunggu kondisi keuangan menjadi lebih baik, seperti melakukan alokasi dana dan perencanaan biaya (budgeting).
"Karena gaya hidup yang dinamis, kita rentan menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan. Jika menunggu kondisi lebih baik atau menunggu uangnya ada, kita akan semakin lama mewujudkan tujuan keuangan kita," ujar Rista.
Dengan perkembangan teknologi digital, Rista menegaskan bahwa aplikasi digital dari berbagai institusi keuangan, perbankan, manajemen
investasi, dan financial technology (fintech), seperti Aplikasi Jago dan Bibit, dapat membantu dan mempermudah pengelolaan keuangan tersebut.