Share
Kisah Perjalanan dr. Ekles dalam Membangun Bisnis Kerajaan Skincare & Lifestyle
Annisa Laksmintari
09 March 2022

Tumbuh besar di sebuah kota kecil di Sulawesi Utara tidak menghentikan langkah dan mimpi dr.Eklendro Senduk,D.AAAM,M.Ks. dr. Ekles, panggilan akrabnya, berhasil membangun bisnis kecantikan dan gaya hidup serta berusaha mewujudkan mimpi lainnya satu per satu.


Pengusaha dokter, atau 'doctorpreneur' seperti banyak orang menjulukinya, adalah seorang pria yang memiliki banyak bakat. Selain membuka beberapa klinik kecantikan dengan nama panggilannya tersebut, dr. Ekles juga membuka banyak bisnis lain, seperti kafe, clothing line, gym, dan produk pelangsing. Ia juga berkolaborasi dengan anggota Kerispatih, Badai dan mengeluarkan sebuah single berjudul “Mengapa Harus Bertemu”. Momen itu menandai kiprah pertama dr. Ekles terjun ke dunia hiburan di tahun 2019.


Kisah sukses dr. Ekles yang diraihnya sekarang ini berawal dari sebuah mimpi di mana ia ingin menjadi seorang dokter dan berharap dapat menemukan solusi untuk kulitnya yang bermasalah. “Katanya, nama keluarga saya, Senduk, bisa dibilang identik dengan jerawat. Dan itu benar! Saya teringat kembali pada masa-masa ketika berada di sekolah menengah, saya pernah merasa tidak nyaman untuk keluar karena kondisi kulit saya pada saat itu. Bahkan ketika saya melakukan studi di Kedokteran, saya juga memiliki permasalahan jerawat yang mengerikan. Saya akhirnya memutuskan untuk mengubah cita-cita saya yang awalnya jadi dokter anak untuk fokus pada kulit dan estetika,” jelasnya.

Kisah perjalanan hidupnya pun terbentang seperti dongeng. Kiprahnya dr. Ekles dimulai dari sebuah klinik sederhana berlantai satu di kampung halamannya, Tomohon, pada tahun 2016. Saking sukses klinik tersebut, ia akhirnya dapat membuka klinik kedua di Gorontalo hanya dalam waktu 3 bulan, dan klinik ketiga di Manado dalam waktu setahun.

Dr. Ekles mengakui bahwa ia selalu memiliki rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang dalam hidupnya. Hal ini tergambar ketika ia memutuskan untuk mengejar impiannya dalam dunia kecantikan, serta ia berusaha memotivasi dirinya untuk menjadi versi terbaik diri dalam bisnis ini. Tidak setengah-setengah dalam mengejar impian, ia berusaha belajar dengan baik di sekolah ataupun mengambil kursus yang bagus untuk menunjang karirnya, dan juga ia berusaha mendirikan klinik kecantikan atau perawatan kulit miliknya sendiri.

Hanya dalam waktu dua tahun, dr. Ekles berhasil merambah ke berbagai kota di Indonesia bagian timur, dan di tahun ketiga, ia semakin melebarkan sayap di wilayah Indonesia bagian barat. Walaupun tampak mustahil sebelumnya, dr. Ekles berani mengambil loncatan besar di awal pandemi, yaitu untuk menjangkau ibu kota, Jakarta. Sekarang merayakan tahun keenam mereka, Ekles Clinic telah memiliki 31 outlet di seluruh negeri, dan sedang mempersiapkan pembukan klinik lainnya di berbagai daerah di Indonesia.


“Kami bangga menawarkan konsep satu atap di Ekles Clinic, dengan memberikan solusi dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pelanggan dapat menemukan perawatan untuk rambut, wajah, laser, kontur wajah, botox, filler, dan bahkan pelangsingan tubuh di pusat kecantikan kami. Dokter dan ahli estetika kami menjalani pelatihan selama tiga bulan di Ekles Academy sebelum terjun menangani pasien, dan kami juga menggunakan peralatan steril dan sekali pakai,” jelasnya.


Untuk rangkaian produk perawatan kulit, dr. Ekles Skincare, mulai dengan mengeluarkan rangkaian pemutih wajah dan perawatan jerawat yang merupakan produk paling laris di pasaran. Sekarang produk skincare tersebut sudah berkembang, ia kemudian mengeluarkan serum, water essence, bahkan kosmetik. Produk-produknya menjadi favorit banyak orang, bahkan oleh para elit kecantikan. Rangkaian perawatan kulit dan kosmetik ini tidak hanya terbukti efektif, tetapi juga sudah bersertifikat BPOM dan Halal, dengan banderol harga yang terjangkau.


Seperti halnya bisnis apa pun, akan selalu ada pesaing, tidak terkecuali industri kecantikan. Meski memiliki persaingan yang ketat, dr. Ekles tetap tangguh. “Saya selalu mengingatkan tim saya untuk mengubah pola pikir mereka. Keberadaan kompetitor seharusnya tidak menghalangi Anda, tetapi harus menjadi motivasi bagi Anda untuk satu atau dua langkah di depan. Itu harus menjadi dorongan untuk selalu berkreasi dan berinovasi,” tutupnya.

Writer: Annisa Laksmintari
Translator: Novita Angelina
Photos: Moza Wahyu
Styling: Bung Bung Mangaraja Negoro
Grooming: Syahrul Ramdani from Cle? de Peau Beaute?
Wardrobe: Burberry by Riccardo Tisci