Share
Kisah Perjalanan Artistik Tusita Mangalani, Seniman dengan Karya Berani dan Reflektif
Regina Olivia Arismunandar
23 May 2025

Melalui gabungan goresan cat, sulaman dengan detail cermat, serta pernak-pernik yang berkilauan, Tusita Mangalani ceritakan kisahnya dengan percaya diri dan penuh kekuatan.


Lahir di Indonesia tahun 1998, Tusita Mangalani adalah seorang seniman yang karyanya merupakan sebuah bentuk ekspresi diri, memancarkan kekuatan dan kepercayaan diri. Baginya, menciptakan seni merupakan suatu proses personal—seperti menyimpan jurnal visual—di mana setiap karya menjadi sebuah langkah perjalanannya dalam penemuan dan penerimaan diri. Bekerja dengan Teknik mixed-media, ia menggabungkan lukisan dengan sulaman rumit dan hiasan dengan pernak-pernik sehingga menciptakan permukaan yang kaya akan tekstur, mencerminkan pernyataan yang berani dan mencolok

Tusita Mangalani 3

Tusita terinspirasi dari banyak macam seni, termasuk lukisan surealis pop, fotografi, rancangan busana, dan video klip. Elemen-elemen visual ini membantu membentuk suasana, gaya, dan cerita dalam karya-karyanya. Ia sering mengambil inspirasi dari lirik lagu, pengalaman pribadi, atau percakapan bersama teman-temannya—mengubah emosi sehari-hari dan pikiran menjadi kisah visual. Ia sangat suka menciptakan gambar-gambar yang misterius dan penuh emosi, sering kali mengeksplorasi tema romantisisme gelap dan refleksi diri. Melalui karya seninya, Tusita berbagi perspektifnya sekaligus mengundang yang lain untuk berefleksi.

Tusita Mangalani

Perjalanan karier artistik Tusita dimulai pada tahun 2024 saat ia terpilih dalam AMP –Atreyu Moniaga Project #12: Ad Maiora, sebuah program inkubasi seniman yang membina bakat-bakat seni baru di Indonesia. Pameran pertamanya berlangsung di D Gallerie, Jakarta. Sejak saat itu, ia terus mendapatkan pengakuan atas karya-karyanya melalui serangkaian pameran lanjutan setelah program tersebut. Ia percaya bahwa melalui seni, ia mampu melakukan, memberi, dan mencapai hal-hal hebat—tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi mereka yang menyukai karyanya. Ketika perjalanan kreatif itu berkembang menjadi karier profesional, yang mendatangkan pengakuan dan kesempatan, ia melihatnya sebagai bentuk keberuntungan yang ia hargai dengan penuh rasa syukur.

Tusita Mangalani 4

Pameran terbaru Tusita Mangalani diadakan pada Mango Art Festival 2025 di River City Bangkok mulai tanggal 7 hingga 11 Mei. Ia mempersembahkan serangkaian karya seni media campuran yang menarik minat para kolektor, kurator, produser film, penggemar mode, dan penggemar seni. Menandai debut internasionalnya, pameran tersebut menonjol tidak hanya karena kekuatan visual dan konseptualnya, tetapi juga karena keberhasilan komersialnya, dengan semua karya menerima perhatian yang antusias, tanggapan positif selama pameran, dan hampir terjual habis.

Tusita Mangalani 2

Dalam pameran ini, karya seninya mengeksplorasi dampak mendalam pengaruh masyarakat terhadap identitas pribadi—bagaimana ekspektasi budaya, norma sosial, dan suara kolektif dapat membentuk, menekan, atau bahkan mendistorsi persepsi diri seseorang. Melalui detail dan simbolisme yang rumit, Tusita mengajak audiens untuk merenungkan proses rumit dalam menavigasi dan mendapatkan kembali identitas di tengah kekuatan eksternal ini. Pameran ini tidak hanya menyoroti suara artistik Tusita yang terus berkembang, tetapi juga menegaskan kehadirannya yang semakin meningkat di panggung seni kontemporer internasional.

Selama pameran, tidak hanya karya seninya yang menonjol, tetapi pakaiannya juga menarik perhatian banyak pengunjung. Ditata dengan detail buatan tangan, penampilannya mencerminkan perhatian dan kreativitas yang sama yang ditemukan dalam seninya. Baik karya seni Tusita maupun selera gayanya yang unik secara alami menarik perhatian audiens kreatif. Obsesi mendalam Tusita terhadap kerajinannya sendiri melampaui kanvas—ia mewujudkan visi artistiknya sepenuhnya, menjadi karya seni yang berjalan sendiri.

Photos courtesy of Tusita Magalani and BKK Art Project