Share
Kabar Duka Dunia Sinema: Sutradara Legendaris David Lynch Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun
Putrika Annaya Salsabila
17 January 2025

Sutradara kawakan David Lynch dikabarkan telah menutup usia di umur 78 tahun.


David Lynch, nama yang tak asing lagi di dunia perfilman dengan gaya khas yang memadukan surrealitas, ketegangan, dan keindahan gelap, telah meninggal dunia di usia 78 tahun. Kabar duka ini diumumkan langsung oleh keluarga melalui akun Facebook resmi sang sutradara. Dalam pengumuman tersebut, mereka menyampaikan dengan penuh perasaan:

“Dengan rasa duka yang mendalam, kami mengumumkan bahwa pria dan seniman, David Lynch, telah berpulang. Kami menghargai privasi kami pada saat yang penuh kehilangan ini. Kini ada kekosongan besar di dunia tanpa dirinya, namun seperti yang ia katakan, ‘Tetap fokus pada donat, bukan pada lubangnya.’”

“Ini adalah hari yang indah dengan sinar matahari keemasan dan langit biru sepanjang hari,” lanjut keluarga Lynch.

Lynch dikenal karena karier sinematiknya yang memakan hampir lima dekade, di mana ia terus menghadirkan film-film dengan narasi yang unik, karakter yang kompleks, dan atmosfer yang penuh teka-teki. Ia pernah menerima penghargaan Golden Lion di Festival Film Venesia pada 2006 atas pencapaian seumur hidup dan sebuah Oscar kehormatan pada 2019. Meskipun karyanya sering kali tampak berjarak dari mainstream, pengaruhnya sangat besar terhadap perfilman modern.

David Lynch 1

Di tengah beragam pencapaiannya, Lynch mengumumkan pada 2024 bahwa ia mengidap emfisema setelah bertahun-tahun merokok, dan harus menghabiskan banyak waktu di rumah untuk menghindari paparan Covid-19. Meskipun demikian, ia tetap semangat dan berkomitmen untuk terus berkarya. “Saya penuh kebahagiaan, dan saya tidak akan pernah pensiun,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Lynch, yang lahir di Missoula, Montana, pada 1946, memiliki masa kecil yang penuh dengan kepindahan, mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai ilmuwan di Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Meskipun memulai kariernya sebagai pelukis, ia justru menemukan jalannya di dunia film setelah mulai bereksperimen dengan seni animasi. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara, “Saya sedang melukis, dan lukisan itu, seperti yang saya katakan sebelumnya, saya melukis lukisan yang sangat gelap. Dan saya melihat sedikit bagian dari figur itu bergerak, dan saya mendengar angin.”

Karya pertama Lynch, “Six Men Getting Sick (Six Times)” (1967), merupakan animasi eksperimental yang menampilkan gambar-gambar yang mengerikan, memberi petunjuk tentang arah sinematiknya yang penuh dengan ketegangan dan ketidakpastian.

Film pertama yang mengangkat namanya adalah “Eraserhead” (1977), yang sukses menarik perhatian berkat suasana horor tubuh dan kecemasan orang tua. Kemudian, film seperti “The Elephant Man” (1980), “Blue Velvet” (1986), dan “Mulholland Drive” (2001) semakin memperkuat reputasinya sebagai sutradara yang tidak takut menyelami sisi gelap kehidupan manusia.

David Lynch 2

Namun, karya paling berkesan bagi banyak orang adalah serial TV "Twin Peaks" (1990). Mengusung cerita misteri pembunuhan di kota kecil, serial ini menampilkan agen FBI yang diperankan oleh Kyle MacLachlan, yang menyelidiki kematian yang tak terungkapkan. Meskipun hanya bertahan dua musim, “Twin Peaks” telah dianggap sebagai salah satu acara TV paling berpengaruh dalam sejarah.

MacLachlan, yang sering berkolaborasi dengan Lynch, mengenang sutradara tersebut sebagai sosok yang penuh kreativitas. “Cintanya untuk saya dan saya untuknya datang dari takdir kosmik dua orang yang melihat hal-hal terbaik tentang diri mereka dalam satu sama lain,” tulis MacLachlan dalam sebuah unggahan di Instagram. “Saya akan merindukannya lebih dari kata-kata dapat ungkapkan.”

Selama dua dekade terakhir, meskipun jarang memproduksi film panjang, Lynch tetap aktif menggarap karya seni lainnya. Salah satu yang paling ditunggu adalah kembalinya serial “Twin Peaks” pada 2017, dengan musim ketiganya yang berjudul “Twin Peaks: The Return.” Selain itu, ia juga merilis beberapa album musik, seperti “BlueBob” (2001) dan “The Big Dream” (2013), menambah dimensi lain dalam karier seninya.

David Lynch 3

Praktik meditasi transendental juga menjadi bagian penting dari kehidupan Lynch. Sejak 1973, ia berkomitmen untuk melakukan meditasi dua kali sehari. Dalam sebuah wawancara, Lynch menjelaskan, “Meditasi telah memberi saya akses yang tak terputus ke cadangan energi, kreativitas, dan kebahagiaan yang tak terbatas di dalam diri saya.”

Di balik setiap karyanya yang penuh misteri, Lynch selalu mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari proses penciptaan itu sendiri. “Jika kamu mendapatkan ide yang kamu cintai dan ingin mewujudkannya, maka perjalanan untuk mewujudkannya haruslah menyenangkan dan hasilnya pun harus menyenangkan,” katanya dalam wawancara dengan Vulture.

David Lynch telah meninggalkan dunia ini, tetapi warisan seni dan filmnya yang penuh imajinasi akan terus hidup dan menginspirasi para pembuat film dan seniman di seluruh dunia. Dunia ini kini kekurangan sosok yang mampu melihat dunia melalui kacamata penuh misteri dan keindahan yang tak terlihat oleh banyak orang.