Saypha® 2.0 hadir di Indonesia sebagai dermal filler pertama yang disahkan MDR Uni-Eropa, menjanjikan standar keamanan dan hasil estetika tertinggi.
GEA Aesthetic, lini estetika dari GEA Medical, berkolaborasi dengan Croma-Pharma GmbH asal Austria secara resmi meluncurkan Saypha® 2.0 di Indonesia—rangkaian produk filler dermal berbahan asam hialuronat (HA) pertama yang telah disahkan oleh Medical Device Regulation (MDR) Uni-Eropa.
Peluncuran ini menjadi momen penting dalam lanskap estetika nasional yang tengah berkembang menuju standar global dalam keamanan, kualitas, dan performa produk.
Saypha® 2.0 bukan sekadar peluncuran produk baru, tetapi representasi dari lompatan teknologi dan regulasi dalam dunia estetika medis. Croma-Pharma mencatat tonggak sejarah pada Oktober 2023 ketika Saypha RICH menjadi produk HA estetika pertama yang meraih pengesahan MDR—regulasi ketat dari Uni-Eropa yang menempatkan keselamatan dan kinerja sebagai prioritas utama.
Produk ini dikembangkan dengan teknologi eksklusif MACRO Core, sebuah inovasi dari Croma-Pharma yang memungkinkan pencapaian karakteristik viskoelastis optimal secara konsisten dalam proses produksi.
Hasilnya, kualitas produk menjadi lebih murni dan stabil, menjawab kebutuhan dokter estetika akan produk dengan performa tinggi dan risiko minimal.
“Membawa produk kelas dunia Croma-Pharma, seperti filler Saypha® 2.0, ke Indonesia menguatkan ikhtiar inovasi kami atas pemenuhan kebutuhan konsumen masyarakat umum serta profesional medis kami yang terus berkembang dan cerdas,” ujar Endrajaya Tjen, Chief Marketing Officer GEA Medical.
Respon antusias juga datang dari pihak Croma-Pharma. “Indonesia adalah pasar yang dinamis dan berkembang pesat untuk perawatan estetika, dan kami sangat senang dapat bermitra dengan GEA Aesthetic,” kata Valentin Gruber, Director of Global Marketing & Customer Experience Croma, yang menekankan pentingnya kemitraan strategis untuk memastikan kualitas layanan dan penetrasi pasar yang tepat sasaran.
Keunggulan Saypha® 2.0 tak hanya terletak pada regulasinya yang ketat dan teknologi mutakhir, tetapi juga terbukti lewat data klinis.
Produk ini telah melalui tujuh uji klinis dengan 470 pasien dan menunjukkan tingkat kepuasan serta efektivitas tinggi. Lebih dari 95% pasien menunjukkan respons positif, 92% mengalami peningkatan estetika yang bertahan hingga bulan ke-13, dan lebih dari 90% puas dengan hasil pada bulan ke-9—semuanya tanpa efek samping serius yang tercatat.
Dari perspektif internasional, dr. Dagné Pupo dari Spanyol menyoroti relevansi nilai-nilai estetika di Indonesia. “Croma menjadi fondasi dengan kemurnian tinggi, teknologi canggih, dan transparansi ilmiah, memberi kepercayaan dalam proses dan hasil. Saat inovasi, ilmu, dan keindahan bersatu, kita menciptakan alat yang meningkatkan praktisi dan memberdayakan pasien,” ungkapnya.
Sementara itu, pasar estetika Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Prosedur invasif seperti filler kini lebih diterima, terutama karena hasilnya yang signifikan dan tahan lama. Hal ini membuat pemilihan produk berkualitas tinggi menjadi sangat penting bagi para dokter.
“Tidak semua filler cocok untuk semua area wajah, sehingga pemilihan produk harus sangat selektif dan berdasarkan evidence based medicine (EBM). Produk filler yang baik adalah yang dapat mengakomodir karakteristik dari masing-masing area wajah,” jelas dr. Ide Bagoes Insani, Sp. BP-RE, yang aktif di berbagai institusi ternama seperti The Clinic Menteng dan RS Pondok Indah.
Dari sisi anti-aging dan kontur wajah, dr. Indry Putri Widjaya dari Privee Clinic menambahkan, “Saya kagum pada hasil kontur Croma pada wajah pasien yang mampu memberikan perubahan signifikan namun masih terlihat sangat natural. Saya yakin dengan standar tinggi produknya yang memastikan hasil tampak alami, tahan lama dan tetap aman.”
Dengan peluncuran Saypha® 2.0, GEA Aesthetic dan Croma-Pharma tak hanya menghadirkan produk estetika berkualitas tinggi ke Indonesia, tetapi juga membuka babak baru dalam pendekatan kecantikan yang mengedepankan keamanan, efektivitas, dan transparansi ilmiah, sejalan dengan tuntutan pasar modern dan profesionalisme medis yang makin berkembang.
