Duo ibu-anak Gwyneth Paltrow dan Apple Martin hadir dalam balutan fashion. Mereka tampil bersama dalam kampanye GapStudio Fall/Winter 2025, menghadirkan narasi lintas generasi yang memadukan gaya klasik dengan sentuhan segar masa kini.
Gwyneth Paltrow kembali menjadi sorotan dunia mode, kali ini bersama putrinya, Apple Martin. Keduanya ditunjuk sebagai wajah kampanye Koleksi 03 GapStudio Fall/Winter 2025. Kampanye ini berada di bawah arahan kreatif Zac Posen, selaku Executive Vice President sekaligus Creative Director Gap Inc.
Koleksi Fall/Winter 2025 GapStudio ini difoto oleh Mario Sorrenti dan didampingi film pendek yang disutradarai Julian Klincewicz. Konsep utamanya mengangkat ide “shared closet” atau lemari bersama, di mana Apple kerap meminjam pakaian milik sang ibu di tahun 90-an.
Presiden & CEO Gap, Mark Breitbard mengatakan, “Gap selalu dikenal dengan kampanye yang menjembatani generasi dan membentuk budaya.” Ia menambahkan, “Bermitra dengan Gwyneth dan Apple melanjutkan warisan tersebut, menawarkan perspektif baru dalam desain yang tak lekang oleh waktu. Identitas Gap selalu berakar kepada budaya, penceritaan, dan menghubungkan orang-orang lintas generasi.”
Zac Posen menyebut bahwa koleksi ini berfokus pada koneksi melalui gaya. “Kampanye dan koleksi ini mengusung tema tentang koneksi melalui gaya. Keduanya mencerminkan bagaimana pakaian bergerak seiring waktu, dipinjam, ditafsirkan ulang, dan dipersonifikasi.” ujarnya.
“Gap selalu menjadi bagian dari kehidupan keluarga saya,” ujar Gwyneth Paltrow. “Gap klasik dan mudah dipakai, dan Zac telah menghadirkan perspektif baru yang membuat merek ini lebih mudah dipakai daripada sebelumnya.”
Sementara itu, Apple Martin mengenang masa kecilnya yang selalu identik dengan Gap Kids. "Ketika saya memikirkan Gap, saya teringat masa kecil saya," kata Apple Martin. "Waktu kecil, saya selalu memakai Gap Kids, dan saya sudah menyukai pakaian sejak usia itu.”
Koleksi 03 yang terdiri dari 38 potong ini tersedia untuk dibeli pada 2 Oktober, menawarkan ragam desain mulai dari denim dengan detail potongan anatomi, gaun satin dan slip dress, hingga outerwear statement seperti jaket kulit vegan mengkilap, rok mini, serta mantel wol oversized.
Semua rancangan dikemas dengan palet warna biru denim, putih, netral, hingga sentuhan lembut rose yang memberikan kesan elegan sekaligus fleksibel. Rangkaian ini menyatukan estetika romantisme dan futurisme era 1960-an dengan minimalisme dunia mode New York di era 1990-an.