Jika menilik evolusi perjalanan pers sejak zaman Indonesia sebelum merdeka hingga era digital saat ini, ada banyak sekali milestone penting yang menjadi tonggak sejarah perjalanan pers Indonesia. Salah satunya, bagaimana peranan audio, dalam hal ini radio, sebagai saluran berita terpenting pada tahun 1940-an dan perannya terus berkembang hingga saat ini. Dalam perkembangannya, nyatanya jurnalisme audio tidak hanya hadir sebagai pionir tetapi juga menjadi saluran pemberitaan yang terus berkembang.
Seiring dengan kemajuan teknologi mulai terlihat perubahan konsumsi masyarakat dalam banyak hal, termasuk konsumsi bacaan berita. Kini, media seakan dituntut untuk bisa masuk ke semua elemen guna menjangkau pembaca yang semakin melek digital. Platform berita dunia seperti The New York Times, The Washington Post, dan BBC kini menghadirkan opsi mendengarkan berita lewat audio untuk memberikan kemudahan sekaligus kenyamanan bagi masyarakat dalam menikmati konten berita.
Rupanya, minat masyarakat akan konten berita audio ini terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan hasil survey NPR & Edison Reports, terdapat peningkatan 214% dalam mendengarkan berita audio yang disajikan pada platform berita online di Amerika Serikat. Studi ini menyoroti bahwa jumlah pendengar berita audio terus meningkat dengan perkiraan 26 juta lebih banyak dibandingkan dengan delapan tahun lalu, atau menembus angka total 131 juta pendengar setiap hari. Di Indonesia, opsi mendengarkan konten berita juga mulai diadopsi oleh beberapa media besar.
Niken Sasmaya, Chief Business Officer (CBO) Noice mengungkapkan “Platform audio memiliki banyak keunggulan yang membuat popularitasnya terus meningkat setiap tahun, seperti kemudahan karena bisa didengarkan di kala screenless moment, sambil beraktivitas, serta jenis konten yang beragam. Keunggulan ini pula yang kami yakini sebagai potensi besar yang bisa dimanfaatkan bagi kemajuan jurnalisme di era digital. Konten podcast misalnya, kini telah sangat berkembang dari konten hiburan kemudian merambah ke topik lain yang tak kalah menarik, salah satunya pemberitaan. Di momen spesial ini, kami ingin mengajak insan pers Indonesia untuk memanfaatkan konten audio sebagai saluran pemberitaan baru yang bisa dinikmati masyarakat sehingga media-media di tanah air bisa lebih memperluas akses informasi serta mengoptimalkan perannya di era digital ini.”
Bertepatan dengan Hari Pers Nasional ini, Noice secara khusus mengadakan diskusi mendalam bersama penyiar, jurnalis dan juga former executive producer dari Katadata, Ratri Kartika Widya untuk berbagi pengalaman sekaligus wawasannya dalam menyelami industri pers. Perempuan yang mengawali karir jurnalistiknya di bidang olahraga ini merupakan tokoh dibalik kesuksesan podcast Off The Script. Podcast ini merupakan kumpulan konten audio pilihan dari Katadata.co.id yang membahas cerita tentang masalah terkini, bisnis, dan sosial Indonesia yang sekarang sudah bisa dinikmati di berbagai platform audio termasuk Noice.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan pesat teknologi konten audio terhadap jurnalisme telah menjadi game changer bagi industri ini. Pemanfaatan konten audio, salah satunya podcast, memungkinkan para jurnalis untuk bercerita dengan proses story telling yang unik dan memberikan pelaporan mendalam. Ini yang menjadi ide awal kami membangun podcast Off the Script. Dengan memanfaatkan kekuatan audio, kita dapat memberikan pengalaman mendengarkan informasi yang menarik dan imersif bagi audiens. Saya sangat mendukung penggunaan jurnalisme audio sebagai alat bercerita dan yakin ini akan terus memainkan peran penting di masa depan jurnalisme.” ungkap Ratri dalam pemaparannya.
Dukungan Noice untuk Pers di Era Transformasi Digital
Sebagai platform audio streaming lokal yang berkomitmen tinggi pada kemajuan industri konten audio Indonesia, Noice memiliki ekosistem lengkap untuk mendukung para kreator tumbuh dan berkembang di Noice. Untuk itu Noice menghadirkan berbagai dukungan bagi para kreator, termasuk insan pers dan media yang tertarik memproduksi konten agar bisa mengembangkan konten mereka mulai dari edukasi, proses produksi, promosi hingga langkah monetisasi. Selain itu, Noice juga telah menghadirkan Noice Space, sebagai fasilitas dan creative hub yang bisa dimanfaatkan oleh para kreator untuk memproduksi konten mereka. Noice Space dilengkapi dengan 5 studio dengan perangkat rekaman podcast yang mumpuni serta pendampingan dari tim produser Noice untuk bisa mengembangkan konten dengan baik.
Hingga saat ini Noice telah memiliki lebih dari 5 juta pengguna di seluruh Indonesia dengan total streaming times mencapai lebih dari 2,5 miliar menit. Rata-rata pengguna mendengarkan konten di aplikasi Noice mencapai 80 menit per harinya.
“Kami akan memberikan dukungan penuh bagi rekan media yang ingin memanfaatkan konten audio, dalam hal ini podcast, sebagai saluran pemberitaan terbaru. Selain berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh rekan media, dalam waktu dekat, kami juga akan membuka Kelas Podcast khusus untuk para jurnalis. Di kelas ini, rekan media bisa belajar langsung dari tim Konten Noice mengenai cara produksi podcast yang menarik, menentukan premis, treatment yang tepat untuk podcast, dan hal-hal menarik lainnya. Kami juga telah menyiapkan skema monetisasi bagi kreator, termasuk rekan media yang tertarik untuk mengembangkan kontennya di Noice karena kami ingin bisa tumbuh bersama para kreator secara positif.” ujar Niken.