Share
Daniel Roseberry Buktikan Modernisme Bukan Berarti Minimalisme Lewat Schiaparelli Couture SS25!
Putrika Annaya Salsabila
28 January 2025

Daniel Roseberry membawa Schiaparelli Couture SS25 ke puncak kemewahan dengan siluet dramatis dan detail rumit yang memukau.


Saat dunia mode mewah menghadapi tantangan terbesar dalam 15 tahun terakhir, Daniel Roseberry memutuskan untuk melangkah ke arah yang berbeda. Di Paris Couture Week, ia memukau penonton dengan koleksi Schiaparelli Haute Couture Spring/Summer 2025 bertajuk “Icarus”, perayaan keindahan historis yang sarat dengan detail rumit dan teknik bordir klasik dari pergantian abad.

Berbeda dari tren minimalisme yang banyak diadopsi desainer lain, Roseberry kembali menghidupkan siluet hourglass yang menjadi ciri khasnya di Schiaparelli. Terinspirasi dari botol parfum Shocking yang menyerupai tubuh dressmaker, korset menjadi elemen utama dalam hampir setiap tampilan, membawa kembali keanggunan dramatis yang mengingatkan pada era 1950-an.

“Saya sudah bosan dengan gagasan bahwa minimalisme sama dengan modernisme,” ujar Roseberry di belakang panggung, “jadi, saya merasa mata saya haus dan lapar akan sesuatu yang tidak terlalu sederhana dan lebih rumit."

Schiaparelli SS25 Couture 1

Koleksi ini mengusung eksperimen dengan volume ekstrem. Jaket-jaket dengan garis leher rendah yang memamerkan bra, rok bustle yang meledak di bagian belakang, hingga pinggang mungil yang kini kembali menjadi favorit karpet merah, semuanya hadir dalam rancangan ini.

Salah satu tampilan yang mencuri perhatian adalah korset dengan pinggul buatan, menghadirkan nuansa futuristik melalui atasan satin stretch tanpa lengan yang dipadukan celana hitam sederhana. Ada pula gaun mesh nude yang dikenakan Kendall Jenner, dihiasi satin abu-abu keperakan yang disulam dan disusun menjadi ekor dramatis—reinterpretasi segar dari kemegahan era Gilded Age.

Palet warna yang digunakan Roseberry terinspirasi dari kunjungannya ke toko barang antik, di mana ia menemukan pita-pita dari tahun 1920-an dan 1930-an.

Schiaparelli SS25 Couture 2

“Saya terinspirasi oleh pita-pita satin kuno yang pudar warnanya,” ungkapnya.

Warna-warna seperti nude yang berdebu, hijau pudar, dan cokelat safron menciptakan atmosfer vintage yang memikat, sementara lapisan-lapisan pita satin yang melilit tubuh menghadirkan tekstur unik dalam tampilan koleksi ini.

Dengan koleksi ini, Roseberry menampilkan keseimbangan antara garis-garis grafis dan detail dekoratif yang padat, menghasilkan karya yang menggabungkan ketelitian dan fantasi. Ia menyebut koleksi ini “Icarus”, bukan sebagai peringatan, tetapi sebagai penghormatan pada kekuatan transformasi haute couture.

Schiaparelli SS25 Couture 3

“Ini adalah janji untuk melarikan diri—karena dia (Icarus) ingin melarikan diri—dan menurut saya, couture menawarkan janji itu kepada audiens dan kliennya: memberikan 15 menit realitas yang ditangguhkan.”

Acara ditutup dengan lagu Carly Simon, “Let the River Run”, yang membawa sentuhan emosional sekaligus optimisme.

“Siapa yang tidak suka lagu itu?” tanya Roseberry, “setelah apa yang terjadi di Amerika Serikat dan California, saya merasa hadiah terbaik yang bisa saya berikan kepada semua orang adalah mengakhiri acara dengan catatan yang positif, dengan lagu yang semoga memiliki kenangan indah bagi Anda.”