Share
Chanel Pamerkan Koleksi Haute Couture Musim Gugur yang Lebih Kasual dan Nyaman
Putrika Annaya Salsabila
11 July 2022

Chanel tentu tidak mau ketinggalan untuk memamerkan koleksi barunya di Paris Haute Couture Week. Uniknya, koleksi klasik Chanel kali ini dibuat lebih nyaman dan kasual.


Paris Haute Couture Week resmi telah dimulai. Barisan designer brand ternama terlihat turut memeriahkan acara yang digelar pada 4–7 Juli 2022 itu. Mulai dari Schiaparelli, Christian Dior, Iris van Herpen, dan tidak terkecuali Chanel.

Pada koleksi Fall/Winter 2022 ini, Direktur Kreatif Chanel Virginie Viard mengaku Chanel membawakan karya haute couture yang sederhana. Bukan hanya itu, untuk kedua kalinya, Chanel bekerja dengan seniman instalasi Prancis Xavier Veilhan untuk membangun taman bermain yang indah di lokasi pusat berkuda Étrier de Paris, lengkap dengan kincir raksasa yang berputar. Pertunjukan yang digelar pada 5 Juli kemarin ini dibuka dengan penampilan Pharrell Williams.

Ketika musik dari Pharrell Williams beralih menjadi vokal yang menenangkan, seorang model dengan rambut bergelombang akhirnya keluar dibalut dengan rok dan jaket hijau limau yang memulai line-up. Setelah itu, model-model lain mengikuti, berjalan di jalur zig-zag melintasi lantai, dibalut pakaian dengan warna krem, merah muda pucat, dan penampilan serba hitam. Tentu saja pertunjukan Chanel belum lengkap tanpa setelan klasik tweed-nya.

Namun, untuk musim gugur 2022, potongan-potongan ikonik ini dibuat lebih panjang, lebih ramping, dan lebih longgar; sedikit lebih santai dan lebih bohemian. Gaun tweed tanpa tali dipadukan dibawah jaket longgar sehingga memberikan lampu hijau untuk semua hal yang oversized dan nyaman. Sebagai ganti sepatu hak tinggi, beberapa model juga terlihat memakai ankle boots yang praktis.

Pada koleksi ini, Viard juga terlihat bereksperimen dengan warna. Sebuah blazer dan fedora yang serasi dengan warna hijau rumput serta setelan rok tweed pink kebesaran dengan topi yang serasi adalah hal yang baru bagi karya Viard yang biasanya lebih konservatif dan monokromatik. Pada masa-masa sulit, tidak dapat disangkal bahwa warna cerah dapat membawa elemen kebahagiaan tertentu.

Sesuai dengan temanya yang lebih kasual, bahkan acara ditutup oleh model pengantin tradisional dengan gaun pengantin serba putih yang tampak santai. Sembari berjalan di panggung, tangannya dimasukan ke dalam saku depan. Bukan hanya itu, pita putih sederhana juga bertengger di kepalanya dengan ekor pita yang dibiarkan menjuntai ke belakang.