Share
Chanel Haute Couture 2019
Nabila Kaulika
09 July 2019

Meski telah berakhir, pekan Haute Couture untuk musim gugur tahun ini sukses memberi impresi mengagumkan bagi pencintanya.


Pun ketika Chanel menghelat presentasi haute couture-nya di Grand Palais yang menjelma menjadi sebuah perpustakaan raksasa. Dekorasi ini merupakan wujud inspirasi yang hadir dari hunian milik mendiang Gabrielle Chanel.

Rumah mode yang berdiri sejak tahun 1910 ini turut merayakan koleksi perdana sang direktur kreatif, Virginie Viard, yang menggantikan kehadiran Karl Lagerfeld yang tutup usia pada Februari lalu. Pergantian arahan kreatif oleh Virginie menandakan perubahan era menuju Chanel yang lebih santai dan feminin—mulai dari siluet, musik, pace, hingga koleksi sepenuhnya.

Banyak aspek dari koleksi Virginie yang terinspirasi dari arsip milik mendiang Karl Lagerfeld serta Gabrielle Chanel. Uniknya, sebagai bentuk apresiasi terhadap Karl, tulisan tangan mantan direktur kreatif yang menjabat sejak tahun 1983 tersebut disulam pada beberapa busana di koleksi haute couture musim ini.

Virginie berhasil menyeimbangkan pengaruh dan peninggalan identitas kreatif dari pendahulunya. Tampak ornamen dan siluet klasik dari Chanel yang menyeruak di sejumlah koleksi—di antaranya tweed, mutiara, mantel double-breasted, setelan blazer, dan permainan siluet tuksedo—seluruhnya dalam warna cerah yang memanjakan mata. Chanel pun menghadirkan suasana yang lebih santai dengan menggunakan sepatu tanpa hak yang dipasangkan dengan sederet gaun panjang, mid-dress, hingga gaun off-shoulder.

Alih-alih menutup pergelaran dengan gaun pengantin seperti tradisi sebelumnya, Virginie menutup dengan celana piyama sutera yang dipasangkan dengan mantel merah muda berhias bulu-bulu.