Perseroan optimistis mencapai target tersebut karena kondisi perekonomian domestik yang semakin solid dan permintaan kredit yang kuat.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menargetkan penyaluran kredit tumbuh 16-18 persen di 2024.
“Kami berekspektasi pertumbuhan kredit di semester kedua ini akan tetap tumbuh di atas industri,” kata Direktur Keuangan dan Strategi BMRI, Sigit Prastowo dalam Public Expose Live 2024 secara daring pada Selasa (27/8).
Sigit mengatakan, penyaluran kredit akan menyasar sektor yang masuk dalam kategori prospektif dan resilien seperti perkebunan, industri makanan dan telekomunikasi.
Di samping itu, sambungnya, pertumbuhan kredit sudah ditargetkan sesuai dengan risk portfolio guideline untuk risiko-risiko yang dikategorikan positif dan netral.
“Sehingga kami di dalam pertumbuhan tentu tidak mengorbankan kualitas dan juga tidak hanya sekedar mengejar pertumbuhan,” ujar Sigit.
Sebagai informasi, BMRI mencatatkan penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp1.532 triliun di paruh pertama 2024, tumbuh 20,5 persen secara tahunan atau year on year. Pertumbuhan tersebut melampaui rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 12,36 persen per Juni 2024.
“Pencapaian ini juga diikuti dengan kualitas aset perseroan yang membaik, sejalan dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang berkesinambungan, sistemik, logis dan terukur,” kata Sigit.
Sementara laju kredit konsolidasi BMRI tumbuh optimal di semua segmen. Penyaluran kredit ke segmen korporasi menjadi kontributor terbesar, dengan realisasi mencapai Rp561 triliun pada kuartal II-2024, meningkat 29,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp433 triliun.
Selain korporasi, segmen komersial mencatat peningkatan kredit sebesar 21,7 persen menjadi Rp262 triliun, sementara kredit UMKM meningkat 6,3 persen mencapai Rp127 triliun. Diikuti dengan laju kredit konsumer yang meningkat 9,02 persen menjadi Rp116 triliun.