Share
6 Pertanyaan Sederhana Namun Mengena Sebagai Refleksi Diri di Awal Tahun
Listya Manopo
06 January 2020

Awal tahun baru adalah waktu yang tepat untuk bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini dan merenungkan apa yang telah kita lakukan sejauh ini dalam hidup.


Pernahkah Anda menanyakan diri Anda 7 pertanyaan sederhana namun mengena ini dan menjawab sejujur-jujurnya? Apabila jawabannya adalah “ya”, Anda dijamin dapat memulai 2020 dengan resolusi yang lebih dari sekadar klise.

Sudahkah kita menggunakan waktu dengan bijak?

Kita mungkin tidak menyadari hal ini, tetapi semakin produktif kita dengan waktu, semakin besar peluang kita untuk berhasil. Jangan menyangkal bahwa sering kali kita membuang-buang waktu untuk apa yang ingin kita lakukan, bukan apa yang perlu kita lakukan. Sekarang saatnya untuk membalikkan keadaan dan berharap untuk perubahan.

Bagaimana kita menghadapi pagi kita?

Bangkit dan bersinar! Pagi yang cerah merupakan tanda hari yang cerah di depan. Penting untuk memulai pagi kita dalam suasana hati yang baik, karena yang suasana hati yang buruk pasti akan merusak sepanjang hari, yang kemudian akan mempengaruhi lainnya orang yang kita temui di sepanjang jalan.

Bagaimana kita menjalani hubungan?

Hubungan adalah bumbu kehidupan. Kami mungkin menemui banyak 'rasa' sebelum Anda memutuskan untuk memilih satu di masa depan. Rasa masa lalu ini mungkin terasa pahit, asam; tapi yakinlah, sama seperti setiap kali makan, selalu ada makanan penutup yang manis pada akhirnya.

Apakah kita membiarkan stres menentukan hidup kita?

Tantangan datang sepanjang waktu, terserah kita bagaimana mengatasinya dan tidak membiarkannya memakan kita hidup-hidup. Tenggelam dalam stres tidak akan bermanfaat dalam jangka panjang karena sering menyebabkan gangguan mental yang lebih parah yang lebih sulit untuk diobati atau disembuhkan.

Bagaimana kita menghabiskan malam sebelum tidur?

Yang terbaik untuk memikirkan pikiran bahagia sebelum kita menutup mata untuk malam ini, tidak hanya kita akan merasa lebih damai, itu juga mengurangi kemungkinan mimpi buruk. Jika tradisi lama menghitung domba tidak membantu, coba alat bantu tidur lainnya seperti menenangkan minyak atsiri atau membaca.

Seberapa sering kita menunjukkan diri kepada dunia dengan apa adanya?

Tentu, kita memakai topeng yang berbeda pada situasi yang berbeda, tetapi apakah kita telah belajar untuk merobohkan tembok dalam diri dan membiarkan orang masuk? Jika kita tidak siap melakukannya untuk audiens yang lebih besar, mulailah dari yang kecil dengan keluarga dan teman dekat karena mereka paling tidak mungkin menghakimi kita.

Foto FREEPIK