Setiap pecinta fesyen pasti mengenal “Bar Jacket” legendaris milik rumah busana Christian Dior. Jaket yang diciptakan pertama kali pada tahun 1947 ini baru saja merayakan ulang tahunnya pada tanggal 12 Februari lalu.
Mulai dari kitten heels hingga saddle bag, Dior mewarisi begitu banyak ikon fesyen abadi dalam masa kejayaannya. Bulan ini, mahakarya Bar Jacket memperoleh tempat spesial di mata rumah mode ini.
Bagaimana tidak? Bar Jacket dirayakan sebagai refleksi elegan a la perempuan-perempuan Paris. Berbeda dari kebanyakan jas, jaket ikonik ini dapat dikenali dari potongan leher terbuka, garis pundak yang halus, serta lekuk jahitan yang menyempit di bagian pinggang dan kembali mekar di daerah panggul—menonjolkan lekuk tubuh perempuan dengan cara yang samar dan anggun. Ia, sebagaimana disebut oleh Monsieur Dior, adalah manifestasi dari gerakan “New Look” pada era tersebut.
Keindahan dari Bar Jacket seakan tak lekang oleh waktu dan terus dinanti dari musim ke musim sejak saat itu. Tak ayal, jaket ini bergabung ke dalam koleksi permanen dari rumah mode ini yang bernama 30 Montaigne.
Tak ketinggalan, Direktur Kreatif dari Christian Dior saat ini Maria Grazia Chiuri turut menginterpretasikan kembali elegansi Bar Jacket dalam karyanya. Pada koleksi F/W 2019 Ready-to-Wear, ia menambah aksen maskulin dengan denim dan motif kotak-kotak. Jaket ini kembali diciptakan dari wol granit pada koleksi Haute Couture lalu. Pada koleksi Cruise 2020 terbarunya, Chiuri memberi sentuhan baru dengan teknik rajut dan bordir Karibia, ditambah dengan kolase warna dari seniman visual Mickalene Thomas dan Grace Wales Bonner.
Berikut adalah transformasi dari Bar Jacket, mulai dari koleksi orisinil yang populer di akhir tahun ’40-an hingga yang terbaru oleh Maria Grazia Chiuri:
CHRISTIAN DIOR, 1947
CHRISTIAN DIOR, 1950
MARC BOHAN, 1968
GIANFRANCO FERRE, 1991
JOHN GALLIANO, 2009
RAF SIMONS, 2012
MARIA GRAZIA CHIURI, 2020
Foto DIOR