Tiga puluh tahun jejak dedikasi, kolektivitas dan karya. Addie MS mengajak publik menyaksikan selebrasi paduan suara dan orkestra yang menggabungkan tradisi, pop, dan musik klasik dalam satu panggung megah.
Jakarta akan menghadirkan salah satu musik paduan suara terbesar tahun ini: Twilite Chorus 30th Anniversary Concert, sebuah konser peringatan tiga dekade kiprah Twilite Chorus yang dipimpin maestro Addie MS. pertunjukan spektakuler ini dikemas sebagai kolaborasi lintas institusi dan generasi, rencananya digelar pada Sabtu, 8 November 2025, pukul 16 WIB di aula Simfonia Jakarta, Kemayoran.
Perayaan ini bukan hanya ajang nostalgia, melainkan pertanyaan bahwa musik paduan suara Indonesia terus hidup, berkembang, dan mampu berbicara ke publik luas. Konser dipersembahkan oleh Adinda Bakrie Foundation dan didukung PT Summarecon Agung Tbk, menandakan sinergi antara sektor seni dan korporasi dalam merawat ekosistem kebudayaan. Dukungan ini juga merefleksikan urgensi memperkenalkan kembali kecintaan pada musik simfonik kepada generasi muda dan khalayak yang lebih luas.
Skala acara ini mengesankan akan diiringi oleh 200 penyanyi paduan suara yang akan naik panggung bersama 70 musisi Twilite Orchestra, mempersembahkan repertoar yang memadukan karya-karya klasik, lagu daerah, lagu nasional, hingga aransemen populer yang mengejutkan. Penonton bisa menantikan rangkaian komposisi ikonik dari “Bangun Pemudi Pemuda” karya Alfred Simandjuntak hingga medley yang memuat We Are The Champions (Queen), pilihan orkestra opera klasik seperti March of the Toreadors (Carmen) dan Triumphal March (Aida), serta karya orisinal Addie MS seperti Elegy dan potongan soundtrack kenangan seperti Somewhere in My Memory (John Williams). Selain itu, konser menghadirkan momen emosional lewat penampilan solois tamu Antea Putri Turk, yang akan menyanyikan “Tanah Airku” karya Ibu Sud, sebuah tautan kuat antara tradisi nasional dan panggung orkestra modern.
Addie MS, yang dikenal sekaligus sebagai penggagas Twilite Orchestra dan figure penting dalam pengembangan musik klasik-simfonik di Indonesia, menyatakan kebanggaannya melihat perjalanan Twilite Chorus yang telah menorehkan kontribusi signifikan selama tiga dekade. Bagi Addie, konser ini lebih dari seremoni, ia ingin menegaskan bahwa paduan suara adalah medium yang mampu merekatkan pengalaman musikal lintas generasi serta menginspirasi talenta baru di dunia choral music.
Perayaan tiga puluh tahun ini juga menjadi wadah kolaborasi: selain Twilite Chorus, tampil pula paduan suara dari lembaga pendidikan dan komunitas seperti Perbanas Institute Choir, PSM IPB Agria Swara, serta PSM Universitas Mercu Buana. Konstelasi nama-nama ini menunjukkan betapa Twilite Chorus selama ini telah menjadi katalis bagi perkembangan paduan suara di ranah akademis maupun komunitas. Kehadiran Sponsor seperti Adinda Bakrie Foundation dan Summarecon menandai juga upaya membangun ekosistem seni yang berkelanjutan dari produksi hingga akses publik.
Konser ini tak melulu soal pertunjukkan besar; ada unsur edukatif dan kultural yang terselip di setiap nomor. Pemilihan lagu-lagu nasional dan daerah menegaskan keberpihakan konser pada penguatan nilai-nilai kebangsaan dan pelestarian warisan musik Indonesia. Sementara sajian aransemen internasional dan opera menempatkan Twilite Chorus pada peta musikal yang lebih luas yaitu menghubungkan lokal dan global lewat bahasa universal suara manusia.
Antea Putri Turk, yang akan tampil sebagai solois, memiliki kedekatan emosional dengan sejarah musik Indonesia. Ia berasal dari garis keturunan keluarga yang terkait dengan karya-karya patriarki bangsa. Kehadirannya sebagai solois melipatgandakan makna konser: selain estetika musikal, ada dimensi warisan yang dihadirkan kembali untuk publik kontemporer.
Di luar megahnya panggung, perayaan ini adalah sebuah pesan sederhana yaitu musik menyatukan . Twilite Chorus 30th Anniversary Concert bukan sekadar ulang tahun korporasi paduan suara. Ini adalah sebuah ajakan terbuka untuk merayakan kerja kolektif, dedikasi, dan keindahan harmoni. Bagi siapa pun yang cinta musik, konser ini menjanjikan malam di mana suara manusia dan orkestra bertaut menciptakan momen hangat, menggetarkan, dan tak lekang oleh waktu.