Dalam 18 bulan terakhir, lebih dari 37.000 masyarakat Indonesia yang berasal dari komunitas marjinal telah mendapatkan pembekalan berupa rangkaian pelatihan termasuk penggunaan perangkat perangkat digital yang dapat mendukung mereka dalam membuka peluang ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, sekaligus memitigasi dampak negatif dari Covid-19.
Program senilai USD 3,3 juta ini diluncurkan secara serentak di 10 negara ASEAN sejak puncak pandemi pada Juni 2020 lalu. Program yang diinisiasi oleh organisasi pembangunan internasional nirlaba, The Asia Foundation dan didanai oleh cabang filantropis Google, Google.org bertujuan untuk meningkatkan keterampilan individu dan pelaku usaha mikro hingga sebanyak 200,000 orang sebagaimana visi yang dicanangkan oleh Komite Koordinasi ASEAN tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (ACCMSME) dalam menutup kesenjangan digital.
Adapun di Indonesia, TAF bermitra dengan lembaga pemerintah seperti Pusat Pengembangan Sumber Daya Perempuan serta Kementerian Koperasi dan UKM untuk merangkul 930 orang pelatih untuk mengajarkan modul tentang teknologi informasi dan komunikasi mulai dari pengantar, tingkat dasar, hingga lanjutan kepada kalangan pelaku usaha mikro, penyandang disabilitas, dan pencari kerja di tingkat desa.
Para peserta pelatihan berasal dari 800 desa di delapan provinsi di Indonesia, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara, Tenggara dan Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Riau, dan Kalimantan Barat. Adapun terkait dengan komposisi peserta diketahui bahwa, empat dari lima peserta pelatihan adalah perempuan.
Sebagai hasil dari program ini, lebih dari 94% peserta pelatihan telah membuktikan peningkatan kompetensi digital mereka. Sebanyak 70% pelaku usaha mikro yang telah mengikuti pelatihan ini telah berhasil mengubah bisnis mereka menjadi online selama masa pandemi Covid-19, sementara 53% diantaranya melihat adanya peningkatan interaksi dengan pelanggan.
Adapun lebih spesifik untuk segmen pelaku usaha wanita, memperoleh kepercayaan diri yang signifikan dari program ini, dengan 1 dari 3 menggunakan pengetahuan yang mereka pelajari pada program untuk membuat atau menyempurnakan rencana bisnis mereka, dan 1 dari 3 lainnya menggunakannya untuk mengembangkan bisnis mereka.