Sebuah revolusi mencuat di seluruh dunia ketika semakin banyak orang sadar akan keinginan mereka untuk membuat perubahan di dunia ini. Salah satunya tak lain adalah Tiza Mafira.
Lulusan Harvard Law School Tiza Mafira adalah pendiri dan Executive Director dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), sebuah organisasi nirlaba yang telah menerima berbagai penghargaan atas usahanya untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang Bebas Plastik Sekali Pakai. Dengan mengambil pendekatan advokasi, kolaborasi, dan pendidikan, GIDKP telah berhasil mendorong lebih dari 70 kota atau kabupaten untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai.
GIDKP adalah penggagas uji coba “Kantong Plastik Berbayar” (#Pay4Plastic) 2016 di seluruh Indonesia bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berhasil mengurangi konsumsi kantong plastik sebesar 55 persen. Selain berkiprah di GIDKP, sejak tahun 2018 Ibu dua anak ini juga merangkap sebagai Direktur dari Climate Policy Initiative, sebuah lembaga penelitian kebijakan perubahan iklim.
Agen perubahan mana yang tidak menemui rintangan apa pun? Pada awalnya kampanye GIDKP sangat sulit untuk diterima, karena idenya belum umum dan masih belum terlalu dimengerti. Namun seiring berjalannya waktu, pendidikan dan diskusi bersama, mereka berhasil mengubah pemikiran orang-orang dan pada akhirnya semakin banyak orang yang mendukung dan berkolaborasi dengan Tiza dan teman-temannya.
Dengan kesuksesan seperti itu, Tiza membagikan pendapatnya tentang seorang pemimpin yang baik. “Pemimpin ideal itu yang bisa mengangkat team-nya, memastikan semua tumbuh secara individu dan bersama, semua merasakan pencapaian pribadi maupun kolektif. Saya merasakan kepuasan ketika menyadari bahwa saya lebih baik, lebih berkembang, atau punya skill baru kalau dibandingkan tahun lalu; pemimpin yang ideal akan menginginkan hal yang sama dirasakan oleh teamnya. Bekerja untuk perubahan itu tidak mudah dan kadang perlu waktu yang lama sampai kelihatan hasilnya, sehingga seorang pemimpin perlu bisa membimbing teamnya untuk mencapai milestone-milestone kecil di sepanjang jalan tersebut,” tutup Tiza, yang berharap dunia bebas dari penggunaan plastik sekali pakai akan menjadi norma baru dan hal yang sangat mainstream, sehingga orang lupa bahwa ada saatnya hal ini perlu diperjuangkan.