Share
Puisi Hidup di Atas Panggung: Sebuah Ode Visual untuk 'The Tortured Poets Department
Hasya Notarbartolo
20 May 2024

Musik Taylor Swift selalu menjadi permadani lirik, dan kini, permadani tersebut benar-benar menjadi nyata di atas panggung.


Eras Tour-nya di Eropa dimulai di Paris di La Défense Arena pada tanggal 9 Mei, dan dengan itu muncullah tampilan kostum-kostum baru yang memukau, yang masing-masing mewakili era yang berbeda dalam perjalanan musiknya. Baru saja merilis album double-nya yang terkenal, "The Tortured Poets Department," Taylor dengan mulus mengintegrasikan chapter baru ini ke dalam pertunjukannya, dengan menampilkan serangkaian busana baru yang memukau.

Namun, ada satu gaun yang secara khusus memikat hati para penggemar (dan media): sebuah gaun putih menakjubkan yang dihiasi dengan tulisan, seperti catatan-catatan penyair yang berserakan.

taylor back

Selama pertunjukan, Taylor melenggang di atas panggung dengan gaun rancangan khusus Vivienne Westwood. Korset tanpa lengan, dibuat dari taffeta daur ulang, memeluk bentuk tubuhnya dengan elegan. Roknya, sebuah mahakarya asimetri, memperlihatkan satu kaki, menambahkan sentuhan drama. Namun, tulisan di atas gaun tersebutlah yang benar-benar mencuri perhatian. "I love you, it's ruining my life," kalimat yang menyayat hati dari single utama "Fortnight" di "The Tortured Poets Department," mengalir di atas rok dengan tulisan hitam yang halus, sebuah gema visual dari emosi lagu tersebut.

the lyrics

the dress

Mengintip ke balik gaun tersebut, terlihat atasan bra bustier berhias kristal perak yang berkilauan dan hot pants berpinggang tinggi, keduanya juga merupakan kreasi Vivienne Westwood. Penampilannya dilengkapi dengan sepasang ankle boots bertali Christian Louboutin berwarna putih dan kalung choker Vivienne Westwood Crystal Orb Triple Row Black Agate yang ikonik, menambahkan sentuhan keanggunan punk.

taylor front

Gaun itu sendiri, dengan teksturnya yang kusut, membangkitkan perasaan seperti kertas bekas yang dibuang - sebuah metafora yang sempurna untuk emosi mentah dan tanpa filter yang dieksplorasi dalam "The Tortured Poets Department." Ini adalah representasi visual dari proses kreatif, coretan dan pembuangan yang penuh gairah, keindahan yang muncul dari pergolakan eksplorasi artistik. Gaun ini bukan sekadar pakaian; gaun ini adalah sebuah puisi yang menjadi hidup, sebuah bukti kekuatan kerentanan dan keindahan patah hati yang abadi.