Membawa nuansa mode dari berbagai tempat, Nigo hadirkan pesona cross-cultural dalam koleksi terbaru Kenzo.
Artistic Director Nigo memperkenalkan koleksi Kenzo Fall/Winter 2024 yang penuh magis, memadukan unsur dari Barat hingga Timur dalam gubahan pakaian yang universal. Menggabungkan elegansi baru yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cermat oleh Nigo, koleksi ini mempersembahkan evolusi Kenzo melalui studi pertukaran lintas budaya.
Sebagai penjaga warisan yang dibangun oleh Kenzo Takada, seorang desainer Jepang di ibu kota mode Paris, Nigo memandang pentingnya memperkenalkan pengaruh non-Barat ke dunia mode Paris. Sebuah perjalanan yang mirip dengan kisah George Lucas yang berhasil menciptakan alam semesta Star Wars dengan mengambil inspirasi dari film samurai Akira Kurosawa.
Koleksi ini memperlihatkan perpaduan detail dan siluet yang terinspirasi oleh tradisi Jepang, tapi diinfuskan dengan unsur-unsur seragam fiksi ilmiah. Mantel kimono yang merangkul garis mantel prajurit, tenun terinspirasi oleh cetakan kayu pada jaket pemadam kebakaran Jepang, dan gaun plissé yang terbentuk seperti jubah pahlawan fiksi angkasa, semuanya menyatu dalam harmoni yang unik.
Ketertarikan Nigo terhadap musik tercermin dalam koleksi ini, dengan penghormatan kepada musisi legendaris Ryuichi Sakamoto dan Yukihiro Takahashi dari Yellow Magic Orchestra. Komposisi Ryuichi Sakamoto yang terinspirasi oleh komposer Barat seperti Johann Sebastian Bach dan Claude Debussy, memberikan nuansa musikal yang mempesona.
Siluet pada pakaian wanita mengadaptasi garis panjang Kenzo dengan volume tubuh yang sadar akan bentuk, sementara siluet pria menyesuaikan garis kasual dan formal dengan jaket duffel dan celana barrel-leg yang bervolume. Motif khas Kenzo, seperti motif Marguerite dan Constellation, hadir dalam berbagai teknik dan bahan, memberikan sentuhan mewah pada koleksi ini.
Material dan teknik bermain sentral dalam koleksi ini dengan fur sintetis, rajutan tiga dimensi, logam berkilau bergaya fiksi ilmiah, dan jacquard yang menghidupkan motif koleksi. Desain tas Furoshiki yang terinspirasi dari seni merajut Jepang juga tampil memukau dalam kulit sapi lembut dan suede bertekstur.
Bukan hanya itu, terdapat juga sepatu genderless terbaru memperkenalkan gaya skate era 1990-an yang diinfuskan dengan sentuhan futuristik. Dari sepatu kota hingga sepatu perempuan berhak tinggi, setiap desain menggambarkan inovasi dan keberanian dalam bermode. Aksesori seperti rantai dan kalung juga memberikan sentuhan personal pada setiap pakaian.