Mooryati Soedibyo, sosok yang dikenal sebagai Empu Jamu Indonesia sekaligus pendiri Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia, meninggal dunia pada Rabu (24/4) dini hari di usianya yang ke-96 tahun.
Melansir dari CNN Indonesia, kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh Mega Angkasa selaku Corporate PR & Promotion Manager. “Telah meninggal dunia dalam kedamaian Ibu DR Hj. BRA Mooryati Soedibyo pada hari Rabu jam 1.00 WIB dini hari tanggal 24 April 2024 pada usia 96 tahun,” tulis pesan yang disampaikan Mega.
Lebih lanjut, jenazah Mooryati Soedibyo dikabarkan akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jenazah rencananya akan dibawa ke Tapos, Bogor untuk dimakamkan usai Zuhur.
Putri kedua Mooryati Soedibyo, Putri Kuswisnu Wardani, mengungkapkan bahwa ibundanya meninggal akibat penyakit infeksi, seperti magh. Meskipun tergolong penyakit ringan, namun menjadi fatal mengingat usia Ibu Mooryati yang sudah lanjut usia.
"Kondisi terakhir ya hanya infeksi kemudian sudah sembuh, diizinkan pulang tapi begitu lagi. Infeksi macem-macem simple aja kayak magh lah, tapi untuk orang sepuh itu sangat berat," ucap Putri.
Lahir pada 5 Januari 1928, Ibu Mooryati tidak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses. Semasa hidupnya, beliau aktif memperjuangkan berbagai hal. Beliau adalah anggota keluarga Keraton Surakarta dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2004-2009. Namun, kiprahnya yang paling dikenang mungkin ada di dua bidang, yakni kecantikan dan pemberdayaan perempuan.
Pada tahun 1978, Ibu Mooryati mendirikan Mustika Ratu. Berawal dari usaha rumahan yang memproduksi jamu dan kosmetik tradisional, Mustika Ratu menjelma menjadi perusahaan kosmetik dan jamu ternama di Indonesia. Dengan mengusung bahan-bahan alami dan resep warisan budaya Indonesia, Mustika Ratu tak hanya mempercantik wanita Indonesia, tapi juga membawa nama Indonesia ke kancah internasional dengan ekspor produk yang dilakukan ke kurang lebih 20 negara, termasuk Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Timur Tengah, Belanda, bahkan hingga Rusia.
Tak berhenti sampai disitu, kecintaan Ibu Mooryati terhadap budaya Indonesia khususnya kecantikan wanita Indonesia, mendorongnya untuk mendirikan Yayasan Puteri Indonesia pada tahun 1992 yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan ajang pemilihan Puteri Indonesia. Ajang ini menjadi wadah bagi wanita Indonesia untuk menunjukkan kecerdasan, bakat, dan tentunya paras cantik mereka di mata dunia. Para Puteri Indonesia hasil didikan beliau berhasil mengharumkan nama bangsa di ajang internasional seperti Miss Universe, Miss International, dan Miss Supranational.
Ibu Mooryati Soedibyo adalah sosok visioner yang tak kenal lelah. Beliau tak hanya peduli pada kecantikan fisik, namun juga pada pemberdayaan perempuan Indonesia. Melalui Mustika Ratu dan Puteri Indonesia, beliau membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk mandiri, berprestasi, dan membawa harum nama bangsa.
Kepergian Ibu Mooryati Soedibyo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh rakyat Indonesia. Namun, semangat dan dedikasi beliau dalam melestarikan budaya Indonesia dan memberdayakan perempuan Indonesia akan terus menginspirasi generasi mendatang. Selamat jalan Ibu Mooryati Soedibyo, legenda Indonesia yang telah tiada.