Koleksi pribadi yang mencakup ratusan karya seni—termasuk mahakarya dari Andy Warhol dan seniman ternama lainnya—kini menjadi abu, meninggalkan kekosongan mendalam bagi sang pemilik.
Kebakaran hebat yang melanda Pacific Palisades di Los Angeles, Amerika Serikat, telah meninggalkan jejak kehancuran yang sulit dilupakan. Dengan luas area terbakar mencapai 23.713 hektar, ribuan rumah dan bangunan berubah menjadi abu. Hidup banyak orang terbalik dalam semalam—momen-momen berharga, kenangan bertahun-tahun, dan harta yang tak tergantikan lenyap dalam kobaran api.
Di tengah puing-puing tragedi ini, kisah Ron Rivlin, pemilik Revolver Warhol Gallery di West Hollywood, mencuat sebagai salah satu yang paling memilukan. Melansir dari The New York Times, Rivlin kehilangan sekitar 200 karya seni dari koleksi berharganya, termasuk mahakarya Andy Warhol, Keith Haring, Damien Hirst, John Baldessari, dan Kenny Scharf.
Rivlin mengenang momen menegangkan saat ia harus menyelamatkan diri dari amukan api. "Saya hanya sempat membawa tiga karya Warhol sebelum harus menyelamatkan diri," ujarnya kepada The New York Times. Ia menyaksikan bukit di depan rumahnya dilahap api, memaksa dirinya meninggalkan sebagian besar koleksi seninya.
Ketika akhirnya kembali ke lokasi beberapa hari kemudian, Rivlin mendapati rumahnya telah rata dengan tanah. Rumah tersebut, yang dirancang khusus untuk memamerkan koleksi seninya, kini hanya menyisakan abu dan puing. Lebih dari dua lusin karya Warhol—termasuk print langka Ratu Elizabeth berwarna hot pink, print kaleng Campbell's Soup, dan portofolio ikonik Myths yang menampilkan karakter legendaris seperti Superman dan Mickey Mouse—musnah tak bersisa.
Karya-karya seni berharga seperti Andy Mouse karya Keith Haring tahun 1986 dan Totem kayu lapis pahatan tahun 1988 turut menjadi korban. Sebagai kolektor Warhol terkemuka dan ahli dalam mendeteksi karya palsu, kehilangan ini sangat memukul Rivlin. Kerugian material yang dialaminya diperkirakan mencapai jutaan dolar, dan ia telah mengajukan klaim asuransi. Namun, kehilangan ini jauh melampaui nilai uang.
"Saya kehilangan banyak harapan setelah melihat kehancuran ini," ungkap Rivlin. "Jujur saja, saya sempat berpikir tidak akan pernah bisa kembali ke sini."
Hingga akhirnya sebuah keajaiban kecil muncul di tengah suasana kelam tersebut. Sebuah patung karya Michael Benisty berjudul Broken but Together berhasil selamat dari kobaran api. "Ini seperti secercah harapan di tengah kehancuran," kata Rivlin.
Penemuan patung ini memberikan Rivlin kekuatan untuk bangkit dan memulai kembali. Fokusnya tidak hanya pada membangun kembali koleksinya, tetapi juga pada membantu komunitas di Pacific Palisades yang ikut terdampak, agar bersama-sama dapat menemukan harapan dan kebahagiaan di tengah pemulihan.