Dengan desainnya yang unik dan modis, koleksi Spring/Summer 2025 dari jenama Wiederhoeft menjadi pembicaraan hangat di New York Fashion Week.
Jika Anda membayangkan pertunjukan fesyen yang melampaui batas-batas konvensional, koleksi Spring/Summer 2025 dari Wiederhoeft adalah jawabannya. Bertajuk “Manifesto”, show terbaru dari Jackson Wiederhoeft bukan hanya sebuah runway, tetapi sebuah drama teaterik yang terpecah dalam tiga babak mengesankan.
Jackson Wiederhoeft, dikenal sebagai otak kreatif di balik jenama ini, tidak pernah merencanakan untuk terjun ke dunia fesyen. Sebagai seorang mantan anak drama, energi teaterikalnya membanjiri setiap karya yang dia ciptakan. Keunikan dari setiap pertunjukan Wiederhoeft adalah adanya tiga babak, dan “Manifesto” kali ini mengusung pendekatan yang lebih spektakuler daripada sebelumnya.
Pertunjukan ini diadakan di sebuah ruangan berkarpet hitam pekat dengan sorotan kabut lembut di runway, menciptakan atmosfer misterius dan megah yang menjadi ciri khas Wiederhoeft. Show ini terbagi dalam tiga babak yang penuh kejutan.
Babak pertama, “Alarm”, membuka dengan 5-7 tampilan ready-to-wear yang mencakup korset dramatis, gaun megah, dan celana jogger santai. Babak kedua, “Runway”, menampilkan 20-25 tampilan gaun malam dan bridal yang memukau.
Salah satu highlight dari babak ini adalah gaun “Ophelia”, yang menggabungkan keanggunan Renaissance dengan couture modern. Gaun satin blush lembut ini memiliki bodice korset terstruktur dengan jahitan vertikal, memberikan kesan ramping pada pinggang. Renda halus menghiasi bagian tengah gaun, dengan rosette menawan di dada. Dekollete off-the-shoulder dipadukan dengan sarung tangan opera panjang transparan, menambah nuansa romantis yang menawan. Kalung choker yang tegas dan heels nude ramping memberikan sentuhan akhir yang sempurna, menonjolkan gaun dengan keindahan yang elegan.
Babak ketiga dan terakhir, “A Flock of Brides”, adalah puncak dari pertunjukan. Puluhan pengantin ethereal melangkah keluar dengan latar belakang cahaya putih, hanya menampilkan siluet mereka. Momen ini semakin mengesankan dengan pameran inklusivitas yang mengharukan. Semua 26 model, dari ukuran 0 hingga 30, mengenakan gaun bridal yang sama – sebuah pernyataan visual yang kuat tentang body positivity.
Kesatuan gaun identik pada beragam tipe tubuh ini menunjukkan komitmen merek terhadap inklusivitas, menegaskan bahwa keindahan melampaui ukuran. Dengan gerakan lambat dan anggun, para model menciptakan kesan surreal dan memberdayakan, seolah-olah mereka melambangkan kekuatan dan keberagaman pengantin modern.
Soundtrack kali ini menampilkan nyanyian burung, terinspirasi oleh Kauai Oo, burung yang telah punah dengan rekaman terakhir yang menggambarkan panggilan putus asa dari seekor jantan. Suara sedih ini adalah satu-satunya jejak yang tersisa dari Kauai Oo, yang begitu langka sehingga tanpa rekaman ini, sedikit bukti keberadaannya yang tersisa. Jackson Wiederhoeft menemukan inspirasi mendalam dalam kisah ini, menggabungkan elemen cerita dalam filosofi desainnya.
Dengan “Manifesto”, Wiederhoeft tidak hanya menampilkan koleksi fesyen, tetapi juga menghidupkan sebuah narasi teaterik yang mendalam. Ini adalah pengingat bahwa di balik setiap gaun bridal ada kisah dan emosi yang layak dirayakan.