Share
IBW 2024 : Semua Atas Karunia Tuhan, Naomi Julia Soegianto Sukses Dirikan Perusahaan Impiannya
Annisa Laksmi
15 May 2024

Memimpin dengan penuh kelembutan, dan menjalankan bisnisnya dengan keyakinan yang kuat atas bimbingan Tuhan, Naomi Julia Soegianto berbagi perjalanannya dalam meraih mimpinya.


Produsen emas NJS GOLD yang berbasis di Sidoarjo menambang kesuksesan di berbagai pasar perhiasan nusantara dengan desainnya yang sederhana dan kontemporer namun elegan. Didirikan dan dipimpin oleh Naomi Julia Soegianto sejak tahun 2017, perusahaan ini bermula dari sebuah impian dari seorang wanita rendah hati yang dipenuhi dengan keyakinan di dalam hatinya bahwa Tuhan akan selalu bersamanya dalam setiap langkahnya.
Naomi memulai perjalanan wirausahanya dengan grosir perhiasan, kemudian membuka beberapa toko perhiasan, sebelum merambah ke bidang manufaktur. “Dari hulu ke hilir, saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa,” katanya.


Kemahiran dalam bisnis adalah karakter yang tertanam dalam keluarganya. Naomi pertama kali mencicipi dunia manufaktur ketika ayahnya membangun sebuah usaha di awal masa remaja Naomi. “Sudah menjadi sifat saya untuk menyukai bisnis sejak saya masih muda. Bahkan di sekolah menengah, saya sudah memikirkan cara menghasilkan uang. Namun tentu saja rasa takut akan Tuhan jauh lebih penting,” ujarnya.


Meskipun perusahaan ayahnya berkembang menjadi salah satu bisnis terbesar di negara ini, yang diwariskan kepada Naomi dari ayahnya tak lebih dari kejeniusan dalam wirausaha dan nasihat yang kuat dalam menjalani bisnis dan kehidupan. “Awalnya saya tidak punya apa-apa, saya hanya punya Tuhan bersama saya. Papa saya selalu mengajarkan jika ingin lebih baik adalah kita membangun bisnis sendiri. Walaupun harus dari nol dulu, namun semuanya pasti ada jalan. Saya mempunyai mimpi yang besar, jadi saya berjuang untuk mewujudkannya. Meskipun awalnya saya harus datang sendiri dari rumah ke rumah, saya tetap jalani,” kenangnya.


Sebagai seorang perempuan yang seorang diri memulai bisnisnya sendiri di lingkungan manufaktur yang didominasi laki-laki, Naomi tentu saja menghadapi tantangan eksternal yang luar biasa dalam mengembangkan bisnis emasnya. “Sudah banyak sekali ‘raksasa’ perhiasan emas di tanah air. Mereka biasanya dimiliki oleh laki-laki, dan jarang menjalankan bisnis sendiri. Saya adalah putri dari seseorang yang dulunya berada di 'raksasa' tersebut, jadi saya disamakan dengan mereka. Bersaing dengan mereka adalah sebuah tantangan, dan pikiran saya terus memikirkan cara untuk tetap bertahan,” jelasnya.


Namun di balik sepak terjangnya mendirikan perusahaan impiannya, Naomi pun mendapatkan kenangan indah dalam perannya sebagai seorang ibu. “Saat saya memulai bisnis, saya baru saja mempunyai bayi pertama. Tapi Tuhan begitu baik, saya berada di kota kecil, jadi saya bisa mengajak mereka ke kantor sampai mereka mulai sekolah. Setelah meraih gelar Master di bidang Teologi dan Pendidikan Kristen, saya juga bisa mengajar mereka untuk sementara waktu," kenang Naomi. “Saya bisa menjalin ikatan yang sangat erat dengan kedua anak saya, dan itulah yang selalu saya cita-citakan sejak kecil."


Sentuhan keibuan menjadi suatu kelebihan sebagai CEO perempuan, dan merupakan karakter yang dibawa Naomi ke dalam gaya kepemimpinannya terhadap anggota timnya. “Tentu aturan dan profesionalisme harus ada, tapi saya juga suka coaching mereka. Saya belajar tentang kepemimpinan dan manajemen; saya juga belajar tentang ciri-ciri karyawan yang baik. Saya percaya bahwa sentuhan lembut di hati lebih baik daripada disiplin yang keras,” ujarnya. “Terkadang menangani masalah memang melelahkan, namun saya serahkan kepada Yang Maha Kuasa. Saya akan meminta Tuhan memberi saya solusi bijak untuk hal ini.”


Untuk setiap kesulitan yang ia hadapi sebagai pemimpin NJS GOLD, Naomi senantiasa mengingatkan diri untuk kembali ke misi utamanya. “Manufaktur sangat rumit, mulai dari bahan mentah hingga finishing. Saya bertanggung jawab atas setiap divisi di perusahaan,” ungkapnya. “Saya tetap bekerja karena saya tahu karyawan saya sangat bergantung pada perusahaan ini untuk mencari nafkah bagi keluarga mereka. Tagline kami bukan hanya 'Bring the Excellence', tapi juga ‘Blessed to be a Blessing’."


Tak cukup dengan hanya kegigihan, Naomi percaya bahwa semua yang ia alami saat ini dan segala kesuksesan usahanya hanya karena karunia Tuhan. “Persaingan semakin ketat dari hari ke hari. Kita harus berusaha, tapi kalau Tuhan tidak menghendaki, maka itu tidak akan terjadi. Tujuan kita yang paling penting, seperti saya sebutkan sebelumnya, adalah ‘Blessed to be a Blessing’, terberkati dan menjadi berkat bagi sesama,” tutupnya.