Melalui perbincangan video, Ariel Tatum menginspirasi perempuan muda di Tanah Air dalam memprioritaskan kesehatan mental agar dapat menjalani kehidupan dengan positif.

Stigma yang kuat dalam membahas mental health atau kesehatan mental menjadi tantangan bagi banyak perempuan di Indonesia. Tak jarang isu ini muncul di benak kita, terutama saat masa transisi dari remaja ke dewasa karena memiliki tekanan sosial yang tinggi di lingkungannya: di sekolah, tempat kerja, maupun di rumah. Dalam menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2022 kemarin, kate spade new york bekerja sama dengan Rahasia Gadis, mengundang aktris dan model Ariel Tatum untuk berbicara mengenai perjalanannya dalam mewujudkan kesehatan mental.

Isu kesehatan mental memang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, terutama setelah masa pandemi Covid-19. Tekanan sosial yang tinggi serta keadaan ekonomi yang tidak dapat diprediksi menjadi beban pikiran bagi perempuan muda sehingga berdampak pada kesehatan mental. Untuk itu, di Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini, kate spade new york dan Rahasia Gadis mengajak dan menginspirasi para perempuan untuk semakin memiliki kepedulian akan diri sendiri dalam menjaga kesehatan mental.

Serangan kecemasan atau anxiety attack merupakan hal yang sering sekali muncul dibicarakan oleh masyarakat di internet, dan hal ini juga dialami oleh banyak perempuan muda di Indonesia. Contohnya, Ariel Tatum bercerita mengenai pengalamannya saat memiliki serangan kecemasan. Kegiatan syuting yang sibuk membuatnya tidak memiliki waktu dalam memprioritaskan kesehatan mentalnya. Setelah tersadar untuk memulihkan raganya, Ariel rajin untuk melakukan journaling untuk mencatat perasaan yang dialami setiap harinya, meditasi, dan juga menyadari akan perlunya waktu untuk istirahat dari kesibukannya.

Melalui video berdurasi 19 menit yang ditayangkan melalui akun youtube Rahasia Gadis, Ariel membagikan tips dan pengalamannya kepada Dhika Himawan, selaku Editor in Chief Rahasia Gadis. Cerita Ariel diharapkan dapat menginspirasi perempuan muda untuk semakin berdaya dan semangat dalam berproses untuk merawat kesehatan mentalnya. Untuk mengutip beliau, “Everything will be okay in the end, if it’s not okay, it’s not the end”.