Prada baru saja selesai mengakuisisi rival fashionnya, Versace, dalam transaksi bernilai hampir US$1.4 Miliar, menjadikannya salah satu transaksi bisnis terbesar di tahun ini.
Industri fashion global akhirnya menyaksikan salah satu pergerakan terbesar tahun ini. Prada Group resmi menyelesaikan akuisisi Versace dalam transaksi bernilai sekitar US$1.375 miliar. Aksi korporasi ini mempertegas posisi Prada di kelas atas industri luxury global, sekaligus memperkuat barisan rumah mode Italia untuk bersaing langsung dengan grup raksasa seperti LVMH, Kering, dan Richemont. Deal ini juga tercatat sebagai akuisisi terbesar dalam 112 tahun sejarah Prada, menjadikannya langkah strategis paling ambisius dari grup tersebut.
Capri Holdings, perusahaan asal Amerika Serikat yang merupakan pemilik Versace sejak 2018, melepaskan brand ini sebagai bagian dari restrukturisasi besar setelah terus mencatat kerugian. Dana penjualan akan digunakan untuk melunasi sebagian besar utang perusahaan dan menstabilkan kondisi finansial pada tahun fiskal berikutnya. CEO Capri menyebut penjualan Versace sebagai keputusan krusial untuk mengembalikan fokus ke Michael Kors dan Jimmy Choo, dua aset yang diharapkan menjadi motor pemulihan bisnis.
Kesepakatan Prada dan Versace bukan lahir secara tiba tiba. Prada telah mengincar Versace selama bertahun tahun dan pembicaraan sudah berlangsung bahkan sebelum pandemi. Setelah rencana akuisisi Capri oleh Tapestry batal karena hambatan regulator, Prada bergerak cepat untuk merebut peluang.
Transformasi Kreatif dan Internal Versace
Lorenzo Bertelli, calon penerus dinasti Prada, adalah tokoh yang paling mendorong kesepakatan ini dan ia akan menjabat sebagai Executive Chairman of Versace setelah proses integrasi tuntas. Menurutnya, Versace adalah brand dengan brand awareness global yang jauh lebih besar dibanding pendapatan aktual sehingga peluang pertumbuhannya sangat tinggi.
Akuisisi ini sekaligus menjadi awal babak transformasi kreatif Versace. Sebelum pengumuman resmi dari Prada, Donatella Versace mundur dari posisi Creative Director setelah hampir tiga dekade mengawal brand sejak wafatnya Gianni. Dalam pernyataannya bersama Capri, Donatella Versace kini akan fokus pada aktivitas filantropi dan tetap menjadi advokat global untuk nama Versace.
Kursi kreatif kemudian beralih ke Dario Vitale, desainer berbakat yang sebelumnya menjabat sebagai Design Director Miu Miu, yang diharapkan mampu membawa sentuhan baru tanpa mengorbankan identitas glamor dan estetika bold Versace.
Tantangan Revitalisasi Bisnis
Ambisi Prada terhadap Versace sangat jelas. Versace sedang berada dalam fase menantang setelah penurunan pendapatan hingga 25 persen dalam dua tahun terakhir akibat melemahnya daya beli produk luxury secara global. Prada menyiapkan peta jalan yang agresif untuk mengembalikan Versace ke puncak dengan fokus pada penguatan DNA rumah mode, memperbesar kontribusi kategori aksesori dan footwear, serta memperluas pangsa pasar menswear sebagai pilar pertumbuhan baru. Prada juga menegaskan bahwa investasi jangka panjang dan platform retail global akan menjadi fondasi ekspansi Versace.
CEO Prada Group Andrea Guerra menyatakan bahwa perusahaan siap menjalani perjalanan baru bersama Versace. Ia melihat hubungan Prada dan Versace bukan sebagai upaya menciptakan duplikasi, tetapi sebagai sinergi strategis. Prada dikenal sebagai rumah mode yang berakar pada minimalisme intelektual dan futurisme, sementara Versace mewakili glamor, pop culture, dan estetika Mediterania yang maksimalis. Kombinasi dua identitas tersebut membuka ruang pertumbuhan sangat besar, baik secara komersial maupun kultural.





