Pada usia 102 tahun, Iris Apfel menghembuskan napas terakhirnya, meninggalkan warisan abadi di dunia mode.
Dunia mode kehilangan satu lagi bintangnya dengan berpulangnya Iris Apfel pada usia yang mengesankan, 102 tahun, demikian diumumkan melalui akun Instagram resminya.
Sebagai seorang fashion icon dan desainer interior, Iris Apfel meninggalkan warisan yang tidak akan terlupakan di dunia mode.
Melalui kacamata dengan bingkai hitam yang selalu mencolok, Iris Apfel bukan hanya sekadar wanita berusia lanjut, melainkan pionir yang menentang arus konvensional dan mengukir gayanya sendiri yang unik. Mengutip kata-katanya sendiri, "Saya terlibat sepenuhnya, saya sangat bersemangat dengan apa yang saya lakukan."
Lahir sebagai Iris Barrel di Queens, New York, pada tahun 1921, Iris tumbuh sebagai pecinta belanja sejati, membuat pembelian pertamanya pada usia 11 tahun dengan uang yang diberikan oleh ibunya. Masa-masa sulit tidak menghentikannya; malah, Iris menjadi pemburu diskon, kolektor, dan penyuka barang antik.
Ia memulai petualangan hidupnya dengan mendirikan Old World Weavers bersama suaminya, Carl Apfel, pada tahun 1948. Bisnis ini memungkinkan mereka menjelajahi dunia untuk mencari tekstil vintage dan antik untuk klien-klien ternama, termasuk Estée Lauder, Greta Garbo, dan sembilan Presiden AS.
Namun, Iris bukan hanya dikenal sebagai desainer interior berbakat. Pada usia 80-an, Metropolitan Museum of Art New York mendekatinya untuk menggelar pameran aksesori yang menjadi hit besar dengan judul "Rara Avis (Burung Langka)". Pameran tersebut bukan hanya mengangkat gaya pribadi Iris, tetapi juga menjadikannya sebagai ikon mode yang dihormati di seluruh dunia.
Dengan kacamata yang ikonis dan perhiasan berukuran besar, Iris mengekspresikan gaya pribadinya yang unik. Pengaruhnya meluas dari dunia mode hingga dunia hiburan, melibatkan dirinya dalam proyek-proyek seperti kampanye iklan Kate Spade, lini makeup bersama MAC Cosmetics, dan bahkan kontrak modeling bersama IMG pada usia 97 tahun.
Dalam wawancara pada tahun 2018, Iris menyatakan, "Saya terus mendorong diri saya sendiri sampai saya tidak bisa lagi dan kemudian kembali lagi untuk lebih banyak lagi."
Kehidupannya yang berwarna dan semangatnya yang tak pernah pudar akan terus menginspirasi generasi berikutnya dalam merayakan keunikan dan keberanian dalam berpakaian.
Dengan perginya Iris Apfel, dunia mode kehilangan salah satu ikonnya yang paling berwarna dan berani, tapi warisannya akan terus bersinar dalam setiap gaun yang dipakai dengan percaya diri dan setiap aksesori yang menjadi pernyataan gaya.