Didi Budiardjo menciptakan koleksi yang terinspirasi oleh khayalan mimpinya pada masa-masa pandemi.
Pertanyaan Didi terhadap adanya mimpi bermunculan satu persatu dalam dirinya pada masa pasif pandemi ini. Mengapa ada mimpi? Apa saja yang terjadi dalam mimpi? Siapa saja yang bisa berkreasi atas mimpi-mimpi yang sedang dialami? Dunia dan segala kreatifitasnya melambat dan bahkan berhenti akibat adanya pandemi, namun ada yang tetap bisa bebas berterbangan seperti mimpi-mimpi, yang semakin bebas berkelana kemana saja, ke dunia mana saja.
Kebebasan dan kemerdekaan bermimpi tersebut melahirkan ide penting sebagai landasan konsep berkarya koleksi ini bagi Didi Budiardjo. Menciptakan satu koleksi yang dirancang untuk segala aktivitas bepergian di dalam mimpi, ke tempat yang tak terduga. Pergi ke masa-masa Victorian, tetapi bergaya Chinoiserie. Ke sebuah pesta, berunsur piyama. Atau ke Shanghai namun terbawa gaya Queen Victoria. Koleksi ini terdiri dari 56 set rancangan dan ditampilkan di Grand Ballroom Hotel Mulia Jakarta.
Peran Didi Budiardjo sebagai desainer, menciptangan rancangan menggunakan bahan-bahan vintage gemerlap yang memang sudah lama ia koleksi. Desain-desainnya terdiri dari daywear, evening wear, cocktail dress, dalam mood pakaian bergaya androgyny dan juga ultra-feminine, menggunakan warna dan motif yang bebas sebagai sebuah mimpi tanpa batas. Semua rancangan diproyeksikan ke suasana romantis dan glamor, dari kemewahan yang paling minimal hingga yang paling mewah. Satu benang merah untuk koleksi terbarunya ini adalah nuansa modern dan kemudahan berpakaian layaknya era tahun ‘90-an. “Saya memulai karier di era tahun ‘90-an, dan kemudahan berpakaian di era tersebut tentu melekat dalam napas kreatifitas saya” ujar Didi. Koleksi ini penuh dengan bahan-bahan, seperti velvet, jacquard, chinoiserie, guipure serta ditambahkan ornamentasi beading, fringe, serta diamanre, sehingga motif pada bahan dasar yang digunakan menjadi cerita dramatis dan namun dreamy.