Dalam koleksinya, EP Yaying berhasil memadukan keindahan busana tradisional China dan modernitas unik dari desain kontemporer
Merek asal China, EP Yaying, debut di Shanghai Fashion Week pada minggu ini, sekaligus menandai 2025 musim mode Autumn/Winter yang resmi dimulai. Mahakarya EP Yaying memadukan mode dengan budaya, seni, dan musik. Merek tersebut menyoroti pengaplikasian budaya tradisional China, interpretasi kontemporer dari elemen-elemen etnis, serta koleksi haute couture.
Ketua EP Yaying Fashion Group, Zhang Huaming, menekankan dedikasi merek tersebut akan eksplorasi busana tradisional China dan budaya berpakaian etnis yang beragam untuk mendukung kreativitas.
“EP Yaying, yang berasal dari Jiaxing, Provinsi Zhejiang, telah secara konsisten menjunjung tinggi aspirasi dan misi aslinya, yaitu untuk membuat pakaian indah wanita menggunakan bahan premium” sebut Zhang. “Komitmen ini tetap teguh sejak merek tersebut didirikan pada tahun 1988.” lanjutnya.
Selain fashion show, merek tersebut meluncurkan pameran seni bertajuk “Time Weaving Peony Dream” di rumah EP Yaying Shanghai, bekerja sama dengan seniman kostum film ternama Huang Wei. Pameran ini menyelidiki evolusi busana China selama satu milenium, dari Dinasti Tang dan Song (618 hingga 1279) hingga masa kini, memadukan elemen tradisional dengan desain kontemporer secara mulus.
Pameran ini memamerkan beragam pola dan teknik tradisional, yang mencakup berbagai gaya yang berasal dari berbagai dinasti sejak Han (202 SM hingga 220 SM). Selain itu, pameran ini juga menampilkan kostum yang diciptakan bersama dengan Palace Museum, yang menonjolkan teknik warisan budaya tak benda, seperti sulaman Miao dan Su.