Share
The Alpha Under 40: Angga Yunanda Konsisten untuk Membawa Sinema Indonesia ke Arah yang Lebih Berart
Regina Olivia Arismunandar
12 November 2025

Setiap peran yang Angga jalani adalah cermin untuk mengenali diri. Dari layar ke kehidupan nyata, Angga belajar bahwa menjadi aktor sejati berarti memahami manusia dalam segala lapisan emosi dan pilihan.


Di setiap industri yang bergerak cepat, akan selalu ada sosok yang memilih berjalan dengan langkah perlahan namun pasti. Sosok yang menolak menjadi peran hanya untuk meraih sensasi dan memilih membangun jejak panjang yang bermakna. Dalam dunia hiburan Indonesia, nama Angga Yunanda menjadi perwujudan dari perjalanan semacam itu.


Bagi Angga, setiap karya adalah cerminan diri. Ia memaknai seni peran sebagai ruang untuk bertumbuh dan menemukan makna di antara karakter yang ia hidupi. Ketekunan dan kedisiplinan menjadi fondasi dari setiap langkah yang ia ambil, membentuk dirinya menjadi aktor muda dengan reputasi yang dihormati.


Sejak awal karirnya, Angga tidak pernah tergoda oleh hasil instan. Ia membangun namanya melalui kerja keras, visi yang jernih, dan semangat belajar tanpa henti. Lahir pada tahun 2000, ia menampilkan kematangan yang jauh melampaui usianya. Ia memilih proyek dengan kesadaran penuh, menempatkan kualitas di atas popularitas.


Perjalanan Angga mencapai titik ini tidaklah mudah. Ia mengingat dengan jelas peran dalam Dua Garis Biru sebagai momen yang mengubah arah hidupnya. Film tersebut bukan hanya memberikan pengakuan publik, tetapi juga membuka ruang refleksi mendalam. Dari proses panjang itu, ia belajar tentang empati, disiplin, dan tanggung jawab moral seorang aktor terhadap kisah yang dibawakannya.

Angga Yunanda


Integritas bagi Angga adalah sebuah napas yang menuntun setiap langkahnya. Ia tidak mencari kesempurnaan, melainkan kejujuran dalam setiap proses yang ia lalui. Sejak debut pada tahun 2014, dunia akting telah menjadi bagian dari kehidupannya, ia mengenang serial Malu-Malu Kucing sebagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap seni peran. Di proyek itu, ia belajar untuk keluar dari zona nyaman dan memahami arti kolaborasi sejati.


Ketika berbicara tentang karakter alpha, Angga melihatnya sebagai sosok yang berani menantang batas dan tidak berhenti bertumbuh. Ia kagum pada mereka yang haus akan perkembangan diri, dan menjadikan semangat itu sebagai cermin bagi perjalanannya sendiri. Baginya, menetapkan standar tinggi bukan bentuk kesombongan, tetapi ekspresi keyakinan bahwa setiap potensi pantas diarahkan menuju yang terbaik.


Ambisi Angga tidak berhenti pada dirinya sendiri. Ia menaruh perhatian besar pada perkembangan industri kreatif Indonesia. Menurutnya, masa depan perfilman nasional bergantung pada kolaborasi dan pembelajaran lintas generasi. Ia percaya bahwa setiap interaksi, baik dengan seniman senior maupun rekan seangkatan, adalah ruang untuk memperkaya wawasan dan menajamkan sensitivitas artistik.


Menatap masa depan, Angga memiliki arah yang tegas. Ia ingin terus berkarya sebagai aktor, sekaligus menyiapkan diri mengambil peran baru di balik layar sebagai produser. Langkah ini adalah bentuk komitmen untuk memberi kontribusi nyata pada kemajuan sinema nasional.


Dengan keteguhan hati dan visi yang luas, Angga Yunanda berdiri sebagai sosok yang tidak hanya dikenal karena talentanya, tetapi juga karena nilai yang ia tanamkan pada setiap karya. Warisan yang ia bangun tidak hanya filmografi, melainkan integritas—sebuah konsistensi yang tidak dimiliki oleh setiap orang.

Photo RUDI SULISTYA
Styling PUTRIKA ANNAYA SALSABILA
Makeup and Hair KURNIA SARI
Wardrobe DIOR MEN